Goyang Lidah di Sepiring Mie Eungkot Suree

Khadijah saat memasak Mie Eungkot Sureee. Foto: Muhammad Fahmi/RMOL Aceh.
Khadijah saat memasak Mie Eungkot Sureee. Foto: Muhammad Fahmi/RMOL Aceh.

LAWEUNG adalah suatu tempat di Kabupaten Pidie, tepatnya di Kecamatan Muara Tiga. Disana terkenal akan destinasi wisata Guha Tujohnya yang eksotis.


Namun ternyata tidak hanya itu, Laweung juga terkenal dengan kulinernya, yakni Mie Eungkot Suree.

Saat berkunjung ke Laweung, jangan pernah melewatkan untuk mencicipi kuliner atau makanan khas yang ada di sana. Salah satunya, Mie Eungkot Suree Laweung.

Bagi para pelintas lintas timur utara atau jalan pesisir Aceh itu, rasanya tidak asing lagi dengan salah satu kuliner favorit di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie tersebut.

Mie Eungkot Suree, demikianlah nama yang ditabalkan kepada kuliner racikan kak Khadijah tersebut. Sebabnya adalah campuran daging suree dalam mie instan, sesuatu yang jarang ditemukan di tempat lain.

Suree berasal dari bahasa Aceh yang bermakna tongkol atau tuna. Nah, mie suree racikan kak Khadijah ini adalah mie instan yang dimasak dengan cara ditumis dan diberi potongan ikan tongkol.

Sekilas terlihat biasa, namun rasanya juara. Ikan yang dipakai adalah tongkol segar hasil tangkapan nelayan setempat yang baru mendarat. Daging ikan tongkol ini dipotong-potong dadu dan dibumbui agar tidak berbau amis.

Sementara kuahnya berupa bumbu kari yang ditumis dan mengeluarkan aroma menggoda. Mie suree di Laweung ini memang sudah terkenal ke mana-mana.

Sebabnya, setiap kali ada yang datang dan singgah untuk mencicipinya, pasti tergerak untuk memostingkan ke dunia maya.

Warung kak Khadijah terletak tepat dipinggir jalan sebelah kanan dari arah Laweung itu sendiri. Tepatnya di Desa Seupeung.

Warung yang menyajikan Mie Eungkot Suree ini memang terlihat biasa. Namun, warung ini sudah terbiasa didatangi oleh para pelintas. Diketahui adalah jalan tersebut bisa tembus ke Kecamatan, Krueng Raya, Aceh Besar dan Banda Aceh.

Letaknya pun tidak terlalu jauh, sekitar dua jam perjalanan dari Kota Banda Aceh. Untuk memudahkan, untuk menuju ke Laweung ini dengan melalui jalan lintas Banda Aceh-Medan.

Lalu, sesampai di Simpang Beutong, Kecamatan Padang Tiji, belok ke kiri dan menuju ke Simpang empat Laweung. Atau juga bisa langsung menggunakan aplikasi Google Maps, yang dengan mudah dapat memandu menuju ke Warung Makan Indomie (Warmindo) eungkot suree Laweung tersebut.

Kini warung di sepanjang kawasan Laweung tersebut telah menyediakan mie eungkot suree kian ramai. Tempat kuliner mie eungkot sure Laweung ini banyak pilihan.

Letaknya yang berada di tepi pantai, menambah suasana jadi lebih bersantai sambil menikmati sedapnya mie suree. Apalagi jika meminta minuman yang dingin-dingin, jadi semakin nikmat dan segar rasanya.

Di warung Khadijah, tidak hanya menjual Mie Eungkot Suree sahaja. Namun itu juga minuman kelapa muda dan air lain yang menyegarkan.

Saat berada di warung ini, menyempatkan diri untuk melihat secara lansung proses pembuatan mie eungkot suree tersebut, dari penyiapan bahan sampai mie siap untuk disajikan dan dinikmati.

Ternyata prosesnya sangat sederhana, pertama-tama ikan tongkol berukuran sedang dibersihkan, lalu dibuang kepala dan dipisahkan dagingnya dengan tulang dan kemudian daging ikan tongkol ini dipotong-potong hingga kecil-kecil. 

Kemudian, dicuci dengan air sampai bersih. Selanjutnya adalah tahap persiapan untuk memasak mie, dimulai dengan membersihkan bawang merah, kol, tomat, daun sup/seledri, daun bawang, jeruk nipis dan cabe rawit. Kemudian semua bahan-bahan tersebut dipotong dan dirajang hingga halus.

Lalu, dipanaskan minyak goreng dan bawang merah, tomat dan cabe rawit yang telah dirajang kecil-kecil, selanjutnya ditumis dan dimasak hingga matang dengan sedikit minyak makan yang telah dipanaskan. 

Kemudian ditambahkan ikan tongkol yang telah dipotong kecil-kecil, setelah matang, berikutnya ditambahkan bumbu/alat mie yang telah disiapkan sebelumnya, lalu dimasukkan kol yang telah dicincang kecil dan ditambahkan air secukupnya, kemudian tambah sedikit garam dan kecap.

Tahapan berikutnya diaduk hingga rata biar bumbunya lebih meresap pada daging ikan tongkol tersebut, lalu didiamkan beberapa menit sampai mendidih. Setelah mendidih ditambahkan mie, tidak lupa pula dimasukkan daun sup/seledri serta daun bawang untuk menambah aromanya, lalu dibiarkan beberapa menit hingga siap disajikan. Setelah itu mie siap untuk dihidangkan.

“Paling lama itu hanya lima menit,” kata Khadijah kepada Kantor Berita RMOL Aceh, Jumat, 24 Juni 2022.

Warna kuah bumbunya yang kemerah-merahan dan ditambah dengan seiris jeruk nipis dan mentimun juga kerupuk, sudah tentu jadi sangat menggugah selera. Hidangan yang telah siap santap ini sudah di depan mata, dan langsung coba mencicipinya, dan ternyata rasanya sangat enak dan aromanya pun tidak kalah sedap. 

Daging ikan tongkol berpadu dengan bumbu mie yang kental ini membuat kuah pun terasa sangat sedap di lidah. Seolah tak ada rasa yang membuat kecewa, dan perjalanan jauh pun terasa terbayar sudah.

Bagi rekan atau saudara yang mempunyai waktu luang, tentu tidak ada salahnya mengajak keluarga untuk menikmati mie eungkot suree Laweung ini. Selain enak, harganya juga masih tergolong ekonomis.

Cita rasa Mie Eungkoet Suree kak Khadijah ini pun sangat cocok di lidah dan mie olahannya pun tidak menyisakan amis tongkol. Hal itu karena Khadijah memasak ikannya terlebih dulu sampai bau amisnya hilang, kemudian baru memasak mie.

Satu porsi mie sure kak Khadijah, dijual Rp 15 ribu per piring. Namun, jika ikan tongkol bawaan sendiri, maka harganya hanya Rp 10 ribu rupiah sahaja. 

Khadijah menggeluti kuliner mie suree ini sudah mencapai tujuh tahun. Dalam berjualan tersebut, Khadijah tidak sendirian, dia dibantu oleh sang suami tercinta dan seorang karyawan untuk pelayanan. 

Dari hasil penjualan, dirinya memperoleh omzet mencapai Rp 3 hingga 4 juta per hari. Namun itu dihari-hari biasa. “Kalau hari-hari lebaran bisa Rp 7 juta,” kata Khadijah.