Harga Ikan Anjlok, Nelayan di Lampulo Harap Dibantu Pemerintah

Ikan hasil tangkapan nelayan. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.
Ikan hasil tangkapan nelayan. Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.

Harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh, mengalami penurunan alias anjlok. Penyebabnya karena cuaca buruk.


“Padahal hasil tangkapan berkurang,” kata Waini, salah satu nelayan di TPI Lampulo, Banda Aceh, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Waini menjelaskan, saat tangkapan ikan berkurang dan cuaca buruk semestinya harga ikan mahal. Lalu, ditambah dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik.

“Saat ini, harga ikan tongkol Rp 20 ribu per kilogram, ikan cakalang kecil Rp 12 ribu, dan ikan dungun Rp 15 ribu, sementara yang kurang bagus Rp 8 ribu per kilogram,” sebutnya.

Waini menyebutkan, sekarang nelayan hanya memperoleh tangkapan sebanyak 5-8 ton sekali berlayar atau selama sepekan. Sedangkan dulu, kata dia, dapat memperoleh 20-30 ton.

“Bisa dibilang ada keuntungan kami Rp 50 juta,” kata dia. “Tapi kalau untuk saat ini, per 20 ton bisa-bisa kami hanya mendapat keuntungan Rp 20-22 juta. Kekurangannya 50 persen.”

Di sisi lain, kata Waini, saat hasil tangkapan membludak harga ikan makin merosot. Karena daya tampung dan pembeli berkurang.  

“Adakala ikan kami tidak ada yang tampung, dan kami sedekahkan untuk orang,” sebut dia.

Oleh karena itu, Waini berharap pemerintah membantu nelayan. Menurut dia, pemerintah hanya memandang sebelah mata nasib nelayan.

Padahal, kata dia, nelayan adalah penyumbang devisa saat pandemi Covid-19. Sedangkan sektor lain, terseok-seok.

“Kalau tidak ada nelayan mungkin semua lumpuh,” ujar dia.