Harga Gabah Abdya Anjlok, Pabrik Beras Jangan Jadi Besi Tua

Fadli Ali. Foto: Irfan Habibi.
Fadli Ali. Foto: Irfan Habibi.

Pemerhati ekonomi barat-selatan Aceh, Fadhli Ali, mengatakan perlu langkah konkrit untuk mengantisipasi menurunnya harga gabah di Aceh Barat Daya. Fadhli meminta manajemen pabrik beras milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya, yang dimenangi PT Semangat Bersama Entrepreneurship, memberikan kontribusi bagi masyarakat.


"Pabrik itu harusnya menjadi menjadi penyangga. Jangan sampai menjadi besi tua. Tidak ada guna jika ada pabrik, namun tidak berfungsi," kata Fadhli Ali kepada Kantor Berota RMOLAceh, Jumat, 12 Februari 2021.

Fadhli mengatakan dengan adanya pabrik yang dimanfaatkan tersebut dapat mendongkrak harga gabah di Abdya. Apalagi pabrik itu dibangun dengan menghabiskan uang daerah sebesar Rp 7,25 miliar.  

Fadhli mengatakan seharusnya pabrik itu dimanfaatkan untuk menampung atau menggiling gabah produksi masyarakat dan menghasilkan beras kualitas premium. Memang, kata dia, Pemda tidak bisa berbisnis atas hal tersebut, namun pemerintah bisa mendorong hal itu terjadi. 

Pemerintah kabupaten juga diminta untuk mendorong unit usaha di desa-desa. Karena Badan Usaha Milik Daerah dibentuk untuk menjadi pionir.Dalam kasus gabah di Abdya. Menurut Fadhli, Pemkab bisa mendorong lahirnya Badan Usaha Milik Daerah. Dengan adanya BUMD, kata dia, didorong untuk menampung gabah masyarakat.

"Caranya, pemerintah memberikan pernyataan modal ke BUMD. Dana itu bisa diambil dari APBK," kata Fadhli. Fadli memperkirakan pemerintah kabupaten hanya butuh dana sekitar Rp 15-20 miliar. Untuk menyerap panen rakyat. 

Aceh Barat Daya setiap tahun menghasilkan 80-90 ribu ton dalam dua kali panen. Begitu juga dengan Badan Usaha Milik Gampong, harusnya tidak hanya membangun sektor infrastruktur juga harus bisa membangun sektor ekonomi.

"BUMG menjadi pembeli gabah, penampung gabah di gampong masing-masing, dengan begitu BUMG akan berubah menjadi sisi lain lembaga penyangga pangan di level desa. Setelah itu, diberikan ke pabrik yang dikelola BUMD," kata Fadli.