Harga Minyak Goreng Melejit, Kadis Perindag Aceh Sebut Akibat Harga Sawit Meroket

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd. Tanwier. Foto: Muhammad Fahmi
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd. Tanwier. Foto: Muhammad Fahmi

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd. Tanwier, mengatakan penyebab kenaikan harga minyak goreng disebabkan harga sawit terus naik. Rata-rata kenaikan minyak goreng mencapai 5,56 persen.


"Memang dua pekan terakhir ini terjadi kenaikan harga sawit. Sehingga secara otomatis harga minyak goreng naik," kata Tanwier kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 28 Oktober 2021.

Tanwier menjelaskan minyak goreng diperoleh dari hasil olahan kelapa sawit. Bahan dasarnya adalah sawit. Imbasnya, minyak goreng naik, jika harga sawit naik. 

Untuk pasar sawit, kata Tanwier, sudah merambah pasar dunia. Ketika pasar dunia naik, semua ikut naik. Tanwier mengakui persoalan kenaikan harga minyak goreng belum bisa dipastikan sampai kapan. "Mungkin sampai ada tindakan dari pemerintah nanti," kata dia. 

Tanwier menyebutkan Disperindag telah mengerahkan tim untuk memastikan stok di seluruh pasar di daerah. Setelah itu, kata dia, akan dilaporkan ke departemen perdagangan. 

"Untuk memastikan persoalan ini. Sampai hari ini kita masih mengecek di lapangan terhadap stok," kata Tanwier.

Kenaikan harga minyak goreng ini, kata dia, sangat berdampak pada sektor Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Terutama yang bergerak pada usaha kegiatan pengorengan. 

"Untuk sementara pedagang harus pintar-pintar bagaimana ini caranya," kat Tanwier.