Harga Pertamax Naik Awal April, Pemerintah Tak Mampu Kendalikan

Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: net.
Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: net.

Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), menyayangkan ketidakmampuan Indonesia, sebagai negara penghasil minyak dan gas, untuk mengendalikan harga bahan bakar minyak di tengah kenaikan harga global. Bahkan pemerintah bakal menaikkan harga BBM jenis Pertamax awal April nanti. 


“Seharusnya kita mampu mengendalikan harga BBM di tengah kenaikan harga global,” kata Anthony, Kamis, 31 Maret 2022. “Nahas sekali nasib rakyat Indonesia.” 

Dia mengatakan harga BBM berdasarkan Research Octane Number (RON) 95 di Malaysia senilai RM 2,05 atau Rp 8.800 per liter. Sementara jenis BBM yang sama, Shell V-Power, di Indonesia Rp14.500 per liter.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian bahan bakar minyak RON 92 jenis pertamax (harga Pertamax) bisa menembus Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Pemerintah berkilah, kenaikan ini disebabkan melonjaknya harga minyak mentah dunia hingga di atas USD 100. Harga minyak mentah melonjak tajam setelah Rusia menginvasi Ukraina, akhir Februari lalu.

Anthony mengatakan dari setiap dolar kenaikan harga per barel di atas asumsi APBN, penerimaan negara dari minyak mentah naik lebih Rp 2 triliun. Alhasil, jika harga minyak naik menjadi USD 40 per barel, penerimaan negara naik Rp 80 triliun.

“Kebijakan ekonomi pro-rakyat semaksimal mungkin mengembalikan windfall profit ini kepada rakyat untuk menjaga harga BBM agar tidak naik tajam,” kata Anthony.