Indonesia Alami Lonjakan Jumlah Orang Kaya selama Pandemi, Rizal Ramli Tidak Heran

Rizal Ramli. Foto: RMOL.
Rizal Ramli. Foto: RMOL.

Ekonom Rizal Ramli mengaku tak heran melihat lonjakan angka orang kaya di Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Hal ini adalah buah kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hanya berpihak pada orang kaya. 


Bekas Menteri Koordinator Perekonomian itu mengatakan kebijakan pungutan pajak yang dilakukan pemerintah hanya menyasar komoditas rakyat kecil. Sementara komoditas besar tidak disentuh.

“Sebab, komoditas itu hanya ecek-ecek, atau sing printil (yang kecil-kecil),” kata Rizal seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu, 27 Februari 2021.

Sejak tiga tahun lalu, Rizal mengkritik tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor atau PPh pasal 22 untuk 1.147 komoditas impor. Pungutan pajak ini hanya menyasar para pengusaha menengah. 

Sementara pungutan pajak untuk impor 10 besar komoditas inti malah relatif lebih rendah, seperti komputer, mesin, elektrikal, serta perlengkapan, besi, dan baja.

Kebijakan Sri Mulyani ini membuat para importir yang kaya raya bertambah kaya. Mengutip data yang dikeluarkan oleh sebuah konsultan berbasis di London, Knight Frankmerilis, Rizal mengatakan Indonesia akan mengalami kenaikan jumlah orang dengan kekayaan sangat tinggi atau crazy rich selama lima tahun ke depan.

Konsultan itu mengungkapkan bahwa orang-orang kaya ini memiliki uang di atas USD 30 juta dolar dan jumlah mereka melonjak hingga 67 persen di 2025. Lonjakan ini menjadi yang paling tajam di dunia.

“Inilah dampak dari kebijakan Menkeu Terbalik. Pajakin rakyat kecil sing printil, kurangi pajak, dan tax holiday untuk yang besar-besar dan asing,” ujar Rizal.

Rizal juga pandangan Presiden Joko Widodo terkait hal ini. Rizal bertanya-tanya apakah Jokowi tidak melihat keganjilan dari kebijakan Sri Mulyani yang kurang peka pada ekonomi dan rakyat.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, mengatakan upaya memungut pajak dari kelompok usaha menengah dan kecil itu bukan jawab untuk menutup defisin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang nyaris mencapai Rp 1.000 triliun. 

Adhie menyebut langkah Sri Mulyani itu sebagai kebijakan penuh humor. “Seperti nyari salep untuk ngobati tumor.”