Inovasi dan Kebijakan Dinkes Aceh dalam Penanganan Penyakit DBD 

Ilustrasi Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit DBD. Foto: net.
Ilustrasi Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit DBD. Foto: net.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh terus melakukan upaya pencegahan perkembangan dan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi bahkan berpotensi kematian.


"Ya memang, kalau penyakit DBD kita lebih banyak melakukan tindakan, di masing Kabupaten/Kota sudah ada tim untuk penanggulangan DBD," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 28 Maret 2023.

Menurut Iman, upaya pertama yang dilakukan Dinkes di sejumlah Kabupaten/Kota adalah membentuk tim bernama Juru Pemantau Jentik (Jumantik. Tim tersebut berada di masing-masing rumah untuk membasmi jentik. Meskipun di beberapa tempat tidak berjalan sesuai rencana, namun Dinkes Aceh menaruh harapan masyarakat dan para kader di gampong untuk ikut menjadi pemantau jentik.

Upaya kedua, mengerakkan kembali budaya gotong royong. Saat ini di Aceh, budaya gotong royong sudah jarang dilakukan, untuk itu pihaknya bersama pimpinan pemerintah seperti Gubernur, Wali Kota hingga Bupati mengimbau agar gotong-royong bisa dilakukan di masing-masing gampong.

"Seminggu satu kali, sehingga jentiknya itu tidak sempat menjadi nyamuk," ujarnya. 

Dinkes juga melakukan pengasapan (Fogging). Pengasapan menjadi upaya terakhir yang dilakukan petugas kesehatan, sebab Fogging bersifat racun yang dapat membunuh jentik pembawa virus DBD. 

"Itu tindakan terakhir, tapi minimal harus dilakukan gotong-royong juga oleh masyarakat," ujarnya. 

Kebijakan dan Program Dinkes Aceh untuk Penanganan Penyakit DBD

Iman mengungkapkan bahwa, pemerintah pusat telah merencanakan program peternakan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbhacia sebagai inovasi baru mencegah penyebaran DBD. Namun program tersebut baru ada di lima provinsi di Indonesia, dan belum masuk ke Aceh. 

"Kita menunggu kebijakan itu dilakukan di Aceh, inovasi lainnya adalah peningkatan kesadaran masyarakat terutama untuk hidup bersih," sebutnya. 

Oleh sebab itu, Iman menghimbau agar warga selalu membersihkan berbagai barang terutama mainan anak. Sebab jika sampai bergenang air, akan membentuk jentik nyamuk.

"Seperti kita tahu, curah hujan baru sebentar, lalu berhenti, ini bisa menyebabkan genangan air," ujarnya. 

Lebih lanjut Iman mengatakan bahwa upaya pengasapan tidak akan efektif, sebab cairan yang digunakan untuk fogging tersebut tidak dapat membasmi jentik yang berada di dalam air. 

"Bersihkan tampungan di dispenser, juga dibawahnya harus rajin dibuang air, dan harus ada satu orang yang peduli dalam keluarga, kalau itu dilakukan dalam seminggu sekali saja, itu sudah dapat mencegah DBD," Iman.