IOM Berangkatkan Empat Pengungsi Rohingya Terakhir di Aceh ke Makassar

Pelepasan satu keluarga pengungsi Rohingya dari Lhokseumawe ke Medan, Sumatera Utara. Mereka akan melanjutkan perjalanan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dokumentasi IOM.
Pelepasan satu keluarga pengungsi Rohingya dari Lhokseumawe ke Medan, Sumatera Utara. Mereka akan melanjutkan perjalanan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: Dokumentasi IOM.

Organisasi Dunia Bidang Pengungsi (IOM) memberangkatkan empat pengungsi terakhir asal Bangladesh dari Aceh ke Sulawesi Selatan. Ayah, ibu, anak perempuan dan anak laki-laki akan diberangkatkan ke Medan, Sumatera Utara sebelum melanjutkan perjalanan ke Makassar.


“Mereka akan dipindahkan ke Makassar (Sulawesi Selatan) untuk bergabung dengan anak tertua dari keluarga ini,” kata Sonya S Wallenta, Programme Coordinator IOM Indonesia, dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Desember 2021. 

Sonya mengatakan pemindahan ini dilakukan sesuai dengan petunjuk Satgas PPLN yang meminta IOM untuk memindahkan pengungsi Rohingya yang berada di lokasi sementara ke tempat penampungan semi permanen. 

Sonya mengatakan pemindahan ini penting untuk membantu menilai dan menstabilkan keluarga ini di lokasi yang lebih berkelanjutan. Mereka, kata Sonya, akan ditempatkan di salah satu penampungan khusus untuk pengungsi luar negeri yang ada di Makassar. 

IOM, kata Sonya, memiliki program dukungan untuk pengungsi yang mapan di Makassar. Keluarga yang diberangkatkan malam ini akan mendapatkan akomodasi berbasis masyarakat yang serupa dengan akomodasi yang menampung ribuan pengungsi lain sembari menunggu solusi jangka panjang di Indonesia. 

Para pengungsi, di masa penantian itu, akan mendapatkan tunjangan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Mereka juga akan menerima layanan kesehatan serta dukungan lain jika dibutuhkan. 

Sonya mengungkapkan IOM juga memberikan pendidikan vokasi kepada para pengungsi hal-hal yang menjadi minat mereka. Dalam pelaksanaan pemberian layanan tersebut, IOM mendapat dukungan pendanaan dari organisasi Uni Eropa, European Commission for Humanitarian Affairs (ECHO), Organisasi Kepemerintahan Negara Swiss (Swiss Development Corporation) dan dari Pemerintah Amerika (khususnya PRM - Bureau of Population, Refugees, and Migration). 

Sonya memastikan seluruh pengungsi menjalani tes kesehatan dan tes anticovid-19 sebelum dipindahkan. IOM juga bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Lhokseumawe. Mereka juga telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. 

Para pengungsi, akan dikawal hingga ke Makassar oleh pihak Imigrasi Indonesia. Hal ini sesuai dengan aturan perjalanan pengungsi luar negeri yang berada dibawah perlindungan pemerintah dan PBB.