ISMI Aceh Dorong Pemerintah Berikan Stimulus kepada Masyarakat Kecil

menjemur gabah. Foto: ist.
menjemur gabah. Foto: ist.

Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis menyarankan Pemerintah Aceh memberikan stimulus kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian yang terpuruk selama pandemi Covid-19. Nurchalis mengatakan masyarakat tak bisa menunggu lebih lama untuk bertahan. 


“Pemulihan ekonomi akibat pandemi ini merupakan proses jangka panjang. Oleh sebab itu, masyarakat tak bisa menunggu proses ini hingga benar-benar berakhir,” kata Nurchalis, Kamis, 25 Februari 2021.

Masyarakat, kata Nurchalis, membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan stimulus, masyarakat dapat menjaga daya beli dan mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Saat ini, kata dia, daya beli masyarakat kecil, di daerah-daerah yang jauh dari pusat kekuasaan, benar-benar lemah. Saat ini, mereka hanya bertahan dengan stok pangan seadanya. 

Nurchalis mengatakan Aceh sebenarnya memiliki sejumlah keunggulan yang dapat didorong menjadi sumber pendapatan yang menggerakkan perekonomian. Salah satunya di bidang pertanian. Pemerintah seharusnya mampu mendorong dan memberikan stimulus kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan terlantar untuk swasembada pangan.

Nurchalis mengatakan di sektor kelautan dan perikanan, masyarakat sudah mulai mendapatkan kemudahan. Para nelayan, kata dia, mulai beraktivitas normal. Namun perlu proteksi agar komoditas yang diproduksi masyarakat dapat dijual dengan harga yang menguntungkan mereka. 

Dengan menjaga daya beli masyarakat, kata Nurchalis, pemerintah akan mendapat keuntungan dari perputaran uang di tengah masyarakat. Para pedagang kecil, warung-warung kopi, dan sektor usaha kecil dan menengah lainnya dapat terus berputar menggerakkan perekonomian. 

“Untuk pemulihan saat ini, kami berharap pemerintah mendorong pertumbuhan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan. Pemerintah juga perlu membentuk tim yang kuat lagi sehingga sektor agro ini dapat diberdayakan,” kata Nurchalis. 

Hal ini, kata Nurchalis, didukung dengan unggulan-unggulan kompetitif sesuai dengan geografis wilayahnya masing-masing. Misal, di Aceh Tengah sektor kopinya bagaimana itu bisa dihidupkan. Kemudian, disektor pantai barat selatan, dengan sektor pertaniannya. Harga gabah jangan turun, bagaimana sektor irigasi untuk produksi petani harus ditingkatkan.

"Lihat turunkan tim, fokuskan itu jangan memikirkan proyek-proyek mercusuar dulu, hari ini adalah bagaimana mempertahankan harkat dan martabak kehidupan masyarakat Aceh," tegasnya.

Lebih lanjut Nurchalis menyarankan pemerintah Aceh bisa menggunakan dana otonomi khusus untuk memberdayakan sektor-sektor tersebut. Nurchalis berharap kebijakan yang ditelurkan pemerintah menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.