Jelang Akhir Tahun, Warga di Banda Aceh Berbondong - bondong Jual Emas 

Seorang pedagang emas di Gampong Kampung Baru Banda Aceh sedang menjaga toko perhiasan miliknya. Foto: Merza/RMOLAceh.
Seorang pedagang emas di Gampong Kampung Baru Banda Aceh sedang menjaga toko perhiasan miliknya. Foto: Merza/RMOLAceh.

Harga emas di Banda Aceh menjelang akhir tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Saat ini harga emas permayam (3,33 gram) berkisar Rp 2.930.000.


Naiknya harga emas tersebut memicu sejumlah warga berbondong-bondong untuk menjual perhiasan emas. Kebanyakan warga menjual perhiasan emas mulai dari setengah mayam hingga sampai 150 mayam.

Dafa, Salah satu pemilik toko emas Ichlas di Jalan T. Chik Pante Kulu, Kampung Baru Banda Aceh mengatakan, sebelumnya harga emas permayamnya Rp. 2.800.000. Harga tersebut emas sudah termasuk dengan ongkos pembuatan.

"Tetapi semenjak lima hari yang lalu, karena dipicu akhirnya tahun, membuat harga emas semakin melambung tinggi," ujar Dafa kepada Kantor berita RMOLAceh, Selasa, 6 Desember 2022.

Menurut Dafa, naik harga emas tersebut sudah berlangsung sejak lima hari yang lalu. Harga yang awalnya Rp 2.800.000 termasuk ongkos dan belum ongkos Rp 2.720.000, sekarang menjadi Rp 2.930.000 sudah dengan ongkos dan belum ongkos Rp 2.850.000.

Menurut Dafa, kenaikan harga emas tersebut jika diperhitungkan mencapai Rp 130.000 ribu permayam dibandingkan bulan lalu. Daya jual emas juga ikut terjadi peningkatan hingga mencapai 75 persen dan 25 persen lainnya membelinya.

"Berbagai macam alasan mereka menjual emas. Ada untuk kebutuhan sehari-hari, modal usaha dan ada juga untuk membangun rumah," kata Dafa.

Menurut Dafa, setiap hari, rata - rata ada 20 hingga 30 orang yang menjual emas perhiasan di toko miliknya.