Jelang Muktamar NU, GP Ansor Aceh Minta Kader Waspadai Politik Belah Bambu

Azwar A Gani. Foto: Istimewa
Azwar A Gani. Foto: Istimewa

Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aceh, Azwar A Gani, meminta kader mewaspadai praktik politik belah bambu menjelang  Muktamar Nadhatul Ulama ke-34 di Lampung. Praktik politik yang tidak sehat itu akan menuai perpecahan antar sesama.


"Untuk menyikapi keadaan menjelang Muktamar NU, saya ingatkan bahwa untuk kader Ansor dan Banser di Aceh mewaspadai tindakan provokasi yang mengarah kepada perpecahan dan pertikaian di internal lembaga NU," kata Azwar, dalam keterangan tertulis, Senin, 29 November 2021.

Menurut Azwar, adanya demontrasi oleh sekelompok orang bayaran di kantor PBNU yang melakukan protes terhadap surat yang dikeluarkan oleh Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Akhyar yang meminta agar Muktamar PBNU dipercepat menjadi tanggal 17 Desember 2021. 

"Aksi demontrasi tersebut adalah pintu masuk bagi kelompok kepentingan untuk melawan otoritas tertinggi di NU yang diisi oleh ulama-ulama sepuh," kata Azwar.

Azwar mengutuk kejadian tersebut yang menghina Rais Aam PBNU. Di samping itu, ia mengajak seluruh kader Ansor dan Banser untuk merapatkan barisan dan mengamankan keputusan ulama sepuh NU.

"GP Ansor di Aceh mempunyai 14 pimpinan cabang defenitif dan sembilan cabang persiapan dengan jumlah kader 1000 orang yang tersebar di 23 Kabupaten atau Kota," ujar Azwar.

Azwar menjelaskan pihaknya mempunyai kekuatan untuk mengawal seluruh proses dan persiapan Muktamar NU ke depan. Dia mengatakan Ansor akan tetap bersinergi dengan PC NU se-Aceh untuk selalu menciptakan kondisi positif dan kondusif  menjelang hajatan besar NU. 

Untuk itu, Azwar menghimbau kepada seluruh kader Ansor, khususnya di Aceh untuk tidak ikut terbawa arus cipta kondisi ini. “Kader Ansor Aceh dan Pimpinan Cabang kami minta untuk tetap satu komando dan taat pada sumpah setia sesuai dengan arahan PW Ansor Aceh," kata dia.