Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bekerja sama dalam memerangi diskriminasi terhadap komoditas kelapa sawit juga meningkatkan pasar.
- Tolak Perppu Ciptaker, "Rakyat Indonesia" akan Gelar Aksi Protes pada 14 Februari
- Ratusan Aktivis Berkumpul di TIM untuk Memperingati 49 Tahun Malari
- Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kawasan Alor NTT
Baca Juga
Komitmen itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ketika melakukan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Januari 2023.
"Tadi kita sepakat untuk memperkuat kerja sama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit," ujar Jokowi seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Indonesia dan Malaysia merupakan produse minyak sawit terbesar di dunia. Sementara itu, Uni Eropa berencana untuk menghapus bahan bakar berbasis minyak kelapa sawit secara bertahap pada tahun 2030 karena dianggap terkait dengan deforestasi.
Kunjungan Anwar ke Indonesia merupakan yang pertama sejak ia menjabat sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia.
- Petani Menjerit Harga Sawit Turun, Pupuk Subsidi Tak Sesuai Regulasi
- Harga Sawit Turun 750 Per Kilogram, Apkasindo: Oligarki Sawit Bermain
- Selisih Harga Sawit Aceh dengan Provinsi Lain Capai Rp 650 Per Kilogram