Jumlah Penumpang Turun, Fasilitas Umum di Terminal Tipe A Banda Aceh Buruk

Suasana di Terminal Tipe A Banda Aceh. Foto: Muhammad Fahmi.
Suasana di Terminal Tipe A Banda Aceh. Foto: Muhammad Fahmi.

Jalan lingkar di sepanjang Terminal tipe A Banda Aceh tak lagi mulus. Sebagian jalan itu berlubang, terutama di bagian menjadi lintasan bus antarkota antarprovinsi keluar. Fasilitas pendukung untuk para pengguna jasa terminal juga jauh dari kata nyaman. 


Sebagian pintu di toilet pria, misalnya, rusak. Bahkan ada wc yang tidak berpintu. Westafel juga kotor dan berdebu. Sementara di ruang tunggu kendaraan antarkota dalam provinsi, bangku penumpang banyak yang rusak. Sebagian pengurus loket bus menyediakan tempat duduk sendiri untuk mereka dan para penumpang. 

Kondisi ini diakui oleh Herianto, Kepala Terminal tipe A Banda Aceh. Hal ini kata dia terkait dengan penurunan jumlah pengguna angkutan di terminal itu akibat pembatasan perjalanan, dampak dari pandemi Covid-19.

"Saat ini mengalami penurunan keberangkatan mencapai 70 persen,” kata Herianto kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 6 Oktober 2021.

Kondisi ini, kata dia, tidak hanya membuat fasilitas yang ada tidak terawat. Para pengusaha juga terpukul. Sebelum pandemi, dari terminal yang sering juga disebut Terminal Batoh itu, biasanya berangkat 50 unit armada setiap hari. Namun saat ini, dalam semalam, belum tentu berangkat 20 bus. 

"Paling dalam 1 unit hanya ada 5 sampai 10 orang penumpang. Kondisi ini sangat dirasakan dampaknya oleh pengusaha angkutan umum AKDP dan AKAP," ujar Herianto.

Herianto mengatakan Kementerian Perhubungan akan segera memperbaiki fasilitas di terminal itu. Tahun depan, rencananya, akan dibangun ruang tunggu berpendingin udara. Hal ini juga termasuk perbaikan sejumlah fasilitas yang ada di terminal itu. Saat ini, kata dia, Terminal tipe A Banda Aceh dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 

Herianto berharap kondisi ini segera berakhir. Karena itu, pihaknya terus menyosialisasikan penggunaan aplikasi pedulilindungi bagi masyarakat pengguna jasa terminal. Herianto juga berharap agar masyarakat pengguna bus dan moda transportasi antarkota dari dalam terminal dan membeli tiket secara resmi. 

“Biar lebih keamanan dan keselamatan lebih terjamin,” kata Herianto.

| Laporan Muhammad Fahmi.