Wakil Ketua Dewan Pers, Muhammad Agung Dharmajaya, mengatakan kerja jurnalistik berbeda dengan kerja humas. Jurnalistik, membutuhkan sumber yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.
- Dewan Pers Imbau Semua Pihak Tolak Permintaan THR dari Oknum Wartawan
- Dewan Pers Minta Kandidat Capres-Cawapres Lindungi Kemerdekaan Pers
- Deklarasi Kemerdekaan Pers Bakal Dihadiri Tiga Paslon Capres dan Cawapres
Baca Juga
“Kerja jurnalistik bukan kerja humas, pastikan harus konfirmasi lagi,” kata Agung, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Senin, 10 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, jurnalistik perlu memperdalam informasi yang diterima dan tidak menelan mentah-mentah siaran pers yang diterima.
Dia mengibaratkan seperti wartawan ekonomi. Mereka tak hanya membutuhkan kemampuan jurnalistik semata, wartawan ekonomi perlu memiliki pemahaman mendalam terkait bidangnya, salah satunya perbankan, agar berita yang ditulisnya benar dan akurat.
“Informasi bisa salah, bisa bohong. Tapi, berita tidak boleh salah. Berita yang benar itu dalam prosesnya jelas, mulai proses mengolah sampai menyajikan, semua jelas," kata dia.
Di sisi lain, Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Totok Suryanto menyebut modal pers adalah profesional dan kepercayaan. Oleh karenanya, tugas Dewan Pers menegakkan martabat.
"Media harus profesional dan dipegang oleh orang-orang yang ujar Totok.
- Gerhana AS Momentum Terang Indonesia?
- Dewan Pers Imbau Semua Pihak Tolak Permintaan THR dari Oknum Wartawan
- Sempat Ditahan di Malaysia, Dua Nelayan Aceh Dipulangkan ke Indonesia