Kacabdin Pendidikan Aceh Harus Bekerja Serius

Kadis Pendidikan Aceh Alhudri. Foto: ist.
Kadis Pendidikan Aceh Alhudri. Foto: ist.

Penasehat Khusus (Pensus) Gubernur Aceh Bidang Pendidikan, Fauzan Azima akan memberi saran kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, untuk mengganti Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) yang tidak membina dengan baik SMA, SMK dan PKLK.


Pernyataan itu dia sampaikan ketika memantau sekolah-sekolah di Aceh yang masih belum menerapkan gerakan BEREH (Bersih, Rapi, Estetik dan Hijau) sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap tahapan menuju “Aceh Carong”.

“Kacabdin harus bekerja bersungguh-sungguh melihat setiap sekolah di wilayah kerjanya dan bukan sekedar laporan sampel” kata Fauzan ketika mengecek beberapa SMA di Bener Meriah, kemarin. 

Selanjutnya, dalam pantauannya, dia menyebutkan, dalam wilayah kerja Kacabdin sebagian besar masih belum memaksimalkan menuntaskan gerakan BEREH-nya. Padahal gerakan itu sudah dicanangkan Pemerintah Aceh sejak akhir 2019 lalu.

Menurut Fauzan, jika dalam wilayah kerja Kacabdin, sepuluh sekolah saja yang tidak tuntas gerakan BEREH-nya, sudah patut dipertimbangkan untuk diganti. 

“Berarti tidak mampu melakukan pembinaan selaku orang yang diberi tanggung jawab di wilayah kerjanya,” kata Fauzan.

Fauzan mengatakan penanganan pendidikan di Aceh harus ada tindakan revolusioner dan berani. Siapapun pejabat, termasuk Kacabdin, yang menghambat kemajuan pendidikan Aceh harus segera diamputasi karena akan berpengaruh terhadap masa depan nasib bangsa ini.  

Dia percaya bahwa Kadisdik sudah mengevaluasi para pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan, khususnya Kacabdin yang serius maupun yang tidak dalam mengurusi pendidikan.

"Harapan kita semua, pendidikan di Aceh warnanya berubah ke arah yang lebih baik. Bukan hanya satu dua sekolah yang diunggulkan, tapi harus merata di seluruh Aceh,” kata Fauzan.