Kapabel Gelar Program Adaptasi Masyarakat Ekosistem DAS Saddang

Pelatihan yang digelar Kapabel. Foto: ist.
Pelatihan yang digelar Kapabel. Foto: ist.

Konsorsium Kapabel yang terdiri dari organisasi lingkungan KANOPI Hijau Unhas, Bumi Lestari, TLKM Tim Layanan Kehutanan Masyarakat hingga Yayasan Alumi Kehutanan Unhas saat ini menjalankan program Adaptasi Masyarakat Ekosistem DAS Saddang Berbasis Pengelolaan Pangan Hutan. Salah satu mitra atau bagian dari program ini adalah Kelompok Peduli Perubahan Iklim pada lima desa di Pinrang. 


“Desa-desa tersebut adalah Desa Paria, Massewae, Katomporang, Bababinanga, Kecamatan Duampanua dan Desa Salipolo, Kecamatan Cempa,” kata Program Manager Kapabel, Muh Faisal M, dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Januari 2021.

Faisal mengatakan program itu dibuat untuk mengantisipasi perubahan-perubahan berkaitan dengan iklim dan perlunya keberdayaan lokal. 

Menurut Faisal, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memfasilitasi lahirnya aksi nyata berkaitan antisipasi dampak perubahan iklim pada masing-masing desa dampingan. 

“Secara spesifik, anggota KPPI harus mampu dalam mengumpulkan dan mengolah informasi, kedua, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KPPI dalam melakukan observasi serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KPPI dalam melakukan pendampingan dan fasilitasi masyarakat,” kata Faisal.

Faisal mengatakan informasi umum yang menjadi informasi penting untuk dikembangkan seperti komoditi di masing-masing desa. Mereka juga membahas sejumlah isu, seperti kebencanaan yang terjadi lima tahun terakhir, kondisi umum desa, dan organisasi pemuda atau kelompok masyarakat yang telah berkembang.

Faisal berharap informasi ini akan mendorong terbentuknya data base kelembagaan KPPI yang mencakup desa dan isu-isu kebencanaan atau dampak perubahan iklim. Informasi ini penting dimiliki oleh KPPI sehingga menjadi dasar bagi kelompok ke depan dalam melakukan program yang akan dilaksanakan pada masing masing desa. 

Pada pelatihan yang difasilitasi oleh Kamaruddin Azis dari Yayasan COMMIT Makassar ini peserta diberi pemahaman tentang substansi fasilitasi, pentingnya memahami dimensi masyarakat, paradigma pemberdayaan menurut konsepsi meta fasilitasi, pemahaman tentang hakikat fasilitasi dan pemahaman kondisi spesifik masyarakat hingga teknik pengumpulan data dan informasi faktual. 

“Kita berharap dengan pengalaman latihan ini peserta bisa melakukan pendekatan yang sama saat kembali ke desa. Misalnya mengamati kondisi di sempadan sungai hingga muara,” kata Faisal.

Abdul Hamid, peserta dari Desa Bababinanga berterima kasih kepada Konsorsium Kapabel yang telah memperkuat kapasitas pemuda di desanya dan menyebut bahwa pelatihan ini sangat penting untuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan DAS Sa’dang.

“Tugas kami sekarang melengkapi rencana aksi yang sudah diajarkan di kelas untuk kami jalankan di desa kami nanti,” kata Abdul Hamid.