Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan bahwa saat ini Polri fokus terhadap pemberantasan premanisme di kalangan masyarakat.
- TRH Kembali Fasilitas Tiga Penderita Bocor Jantung Berobat ke Jakarta
- Pengurus Cabang JMSI Tangerang Dikukuhkan
- Identitas Pasien Zainal Diketahui Dua Pekan Mendatang
Baca Juga
"Jadi kemarin Bapak Presiden sempat ada di Tanjung Priok, kemudian sempat mengadakan dialog di sana, dan ternyata ada keresahan yang disampaikan oleh supir kontainer," kata Argo Yuwono, kemarin.
Argo mengatakan keluhan yang disampaikan oleh sopir kontainer menyangkut maraknya pungutan liar. Keluhan itu langsung direspon oleh Presiden Joko Widodo dan menghubungi Kapolri untuk menangani masalah itu.
Akhirnya, kata Argo, Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asop Kapolri) mengintruksikan seluruh jajaran yang ada di Indonesia untuk melakukan operasi terhadap premanisme.
Argo menyebut pihaknya melalui Polda Metro Jaya telah mengamankan 49 orang. Mereka diduga melakukan aksi pemerasan dan pungli di kawasan Tanjung Priok.
"Modus yang dilakukan para preman tersebut adalah meminta uang tip kepada sopir sebesar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu," sebut Argo.
Argo menegaskan hal ini menjadi tugas pokok Polri. Lebih lanjut, ia juga sudah menyurati Polda diseluruh daerah.
Argo berpesan agar polisi bisa menindak tegas premanisme, supaya praktek premanisme tidak berkembang lebih banyak. Polda-Polda diseluruh daerah, kata Argo, diharapkan bisa berperan memberantas premanisme, karena tidak bisa dipungkiri hampir seluruh daerah di Indonesia juga terdapat praktek tersebut.
"Tidak hanya pelabuhan saja, tapi di tempat lain yang memang terjadi pemerasan ataupun pungli seperti itu akan kita lakukan penindakan," ujar Argo.
Penulis: Adi Kurniawan
- Perayaan HUT JMSI dan HPN Provinsi Riau di Inhu Dijadikan Sarana Promosi Wisata
- Kisah Penyintas Tsunami Bangkit dari Keterpurukan
- Kunjungi Dayah di Aceh, Menperekraf Harap Santri Melek Digitalisasi