Kasus Covid-19 Melonjak, Bupati di Aceh Minta Warga Laksanakan Tradisi Tolak Bala 

Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik. Foto: net
Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik. Foto: net

Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik, meminta warganya menghidupkan tradisi tolak bala untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Kebijakan tertuang dalam surat nomor 451.1/4098/2021 yang ditujukan ke pimpinan kecamatan, desa, dan dusun.


Kebijakan tersebut diputuskan sehubungan dengan hasil rapat Forkopimda dan SKPK, Kamis, 26 Agustus lalu, di ruang rapat Bupati Pidie.

Abusyik mengatakan menghidupkan tradisi tolak bala bersama dengan tatacara pelaksanaannya. Dimulai dengan salat riyadhah/istighasah, zikir, doa tolak bala, thawafud-diyar serta doa dan salawat.

"Untuk itu, masyarakat Pidie agar melaksanakan ibadah salat wajib lima waktu secara berjamaah dan membaca qunut nazilah pada setiap salat," kata Abusyik.

Selain itu, Abusyik juga eminta masyarakat menjaga kebersihan tempat ibadah, tempat wudhuk dan lingkungan masjid atau meunasah, serta mempertimbangkan secara arif pemanfaatan ambal, sajadah untuk sterilisasi sementara waktu.

Lalu, kata dia, senantiasa menjanga wuduk, kebersihan fisik dan lingkungan, serta senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal.

"Meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang, waspada, tidak perlu menyikapi secara berlebihan dan tetap megikuti arahan-arahan pemerintah dalam hal ketentuan menjaga protokol kesehatan," kata Abusyik.

Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, membenarkan surat imbauan Bupati terkait kebijakan untuk mencegah penularan virus corona lantaran Pidie masuk kategori zona merah Covid-19.

"Iya benar (surat imbauan Bupati tersebut)," kata Fadhullah kepada wartawan, Senin, 30 Agustus 2021.

Menurut Fadhulullah, surat imbauan Bupati Pidie tersebut sudah mulai berlaku sejak diterbitkan dan masyarakat diminta menjalankannya sesuai kearifan lokal.

"Sejak surat ini dikeluarkan sudah boleh dilaksanakan kegiatan yang bersumber dari tradisi masyarakat kita sebagai warisan endatu," kata Fadhullah.