Ke Inggris, Anies Sampaikan Proyeksi Pengembangan Transportasi Jakarta

Anies Baswedan pada forum Building Sustainable MRT Jakarta (MRTJ) East West Corridor, di Inggris. Foto: net.
Anies Baswedan pada forum Building Sustainable MRT Jakarta (MRTJ) East West Corridor, di Inggris. Foto: net.

Gubernur DKI Anies Baswedan memaparkan rencana pembangunan fase 3 dan fase 4 (East-West line) di depan perwakilan pemerintahan kerajaan Inggris serta delapan perusahaan swasta Inggris. Hal ini disampaikan Anies dalam kunjungan kerja ke Eropa. 


Anies mengatakan persoalan utama transportasi di Ibu Kota adalah pembangunan yang berorientasi pada kendaraan roda empat. Hal ini yang bakal diubah oleh Anies. Anies mengatakan dia merestrukturisasi ulang transportasi publik di Jakarta, peraturan zona pembangunan, serta tata kota untuk merefleksikan pendekatan berbasis kawasan berorientasi transit.

“Saat ini dan ke depannya kami akan mengubah paradigma tersebut menjadi transit oriented development,” kata Anies dalam roundtable discussion ‘Building Sustainable MRT Jakarta (MRTJ) East West Corridor’ di Inggris dalam keterangan tertulis, 15 Mei 2022.

Anies mengatakan dalam empat tahun terakhir, Pemerintah DKI Jakarta melakukan hal tersebut. Pembangunan sistem transportasi publik ini dapat mencakup seluruh area di Jakarta yang terintegrasi, satu sama lain, serta terjangkau.

Sebanyak delapan perusahaan sektor perkeretaapian Inggris mendengarkan pemaparan Anies terkait rencana pengembangan MRT Jakarta, khususnya fase 3 koridor timur-barat dan fase 4 koridor Fatmawati-TMII.

Delapan perusahaan tersebut di antaranya Crossrail International, XRail Group, Arup, Colas Rail, BDP, Alstom, Mott MacDonald dan Standard Chartered Bank yang turut didampingi oleh UK Export Finance dan Departemen Perdagangan Internasional Inggris.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kunjungan Secretary of State for International Trade the Rt Hon Anne-Marie Trevelyan MP, Februari lalu. Saat itu Menteri Trevelyan berjanji untuk memfasilitasi pertemuan antara Pemprov DKI Jakarta dan pelaku industri perkeretaapian di Kerajaan Inggris.