Ke Mana Gamers setelah Jam Malam Berlaku

Seorang gamers memainkan Mobile Legend. Foto: Adi Kurniawan.
Seorang gamers memainkan Mobile Legend. Foto: Adi Kurniawan.

Banda Aceh, pukul 23.00 WIB. Di depan warung-warung kopi, jalanan basah, ulah para penjual nasi yang membuang air sisa cuci piring. Pintu-pintu besi di warung-warung kopi, yang biasa menganga, kini tertutup rapat.


Tak ada lagi warung kopi yang beroperasi pada jam itu. Ini adalah imbas dari pemberlakuan jam malam terhadap warung kopi di seluruh Banda Aceh. Padahal, sebelum jam malam ditetapkan, warung-warung kopi melayani pembeli hingga dini hari.

“Kami lanjut mabar di kost pas pulang dari warkop,” kata Ikbal kepada Kantor Berita RMOLAceh Sabtu 12 Juni 2021. Mabar adalah akronim main bareng. 

Iqbal terpaksa menyesuaikan keadaan dengan aturan yang dibuat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Banda Aceh yang saat ini berstatus zona merah. Mau tak mau. 

Iqbal mengaku enggan berurusan dengan petugas yang merazia. Atau bahkan jangan sampai dia ditahan. Tapi, kata Iqbal, saat ini inisiatif untuk menutup kedai kopi dan “mengusir” pulang para pelanggan datang dari pengelola warung kopi. 

Namun Iqbal enggan mengangkat bendera putih. Dia tetap bermain game online Mobile Legends (ML). Setelah meninggalkan warung kopi, juga untuk bermain ML, Iqbal dan teman-teman menyepakati waktu mabar sesampainya ke rumah masing-masing. 

“Kami main bisa sampai pagi,” kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan alasannya bermain game online hingga pagi karena tidak bisa tidur. Bermain game adalah cara menghilangkanrasa suntuk. Apalagi tidak ada kegiatan yang bermanfaat, yang dapat mengisi pundi rupiah, di masa pandemi Covid-19. 

Senada Iqbal, Halil, anak gamers lainnya, mengatakan bahwa dirinya lebih suka menghabiskan waktunya di warkop untuk bermain game. Dia mengatakan suasana di warung kopi lebih seru untuk memainkan game online.

Biasanya, kata Halil, dia dan sekitar 7-10 kawan-kawannya memilih warung kopi yang nyaman. Mereka menggabungkan dua meja menjadi satu. Memesan minuman dan colokan listrik untuk mengisi daya baterai, dan memulai pertandingan. 

Permainan ini, kata dia, lebih seru jika dimainkan saat player duduk berdekatan. Sehingga mereka dengan mudah dapat memberikan instruksi, satu sama lain. Karena, kata Halil, mereka memang memainkan game squad. 

“Kalau di warkop lebih seru. Apalagi ada kawan di samping yang join game yang sama,” ujar Halil.

Penulis: Adi Kurniawan