Kelola Rp 24 Miliar, Azhari Cage: Hanya Cukup untuk Operasional BRA

Azhari Cage. Foto: ist.
Azhari Cage. Foto: ist.

Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Azhari Cagee, menilai Pemerintah Aceh tidak serius mengurusi korban konflik, bekas gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka, serta tahanan politik dan narapidana politik.


Sebelumnya, Azhari mengklaim pihaknya dijanjikan uang Rp 500 miliar untuk proses tersebut. Namun saat ini, BRA hanya mengelola anggaran Rp 24 miliar. 

“Hanya itu yang tersisa setelah tiga kali pemotongan,” kata Azhari Cage kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 28 Mei 2022. 

Dengan dana yang diklaim minim itu, Azhari mengaku sulit membantu para korban konflik, bekas gerilyawan, tahanan politik dan narapidana politik saat konflik antara Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Indonesia. 

Anggaran Rp 24 miliar itu hanya cukup untuk membayar gaji pegawai, operasional kantor, peringatan hari damai Aceh dan operasional perjalanan dinas. BRA tidak bisa membuat untuk kegiatan lain yang dianggapnya bermanfaat bagi korban konflik.