Kemuliaan Dalam Sebuah Pisang

Ilustrasi: net.
Ilustrasi: net.

PISANG merupakan buah yang sangat spesial bagi masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali di Aceh. Buah ini menjadi salah satu sajian spesial yang harus ada di atas meja makan. Bahkan di saat penetrasi buah impor, pisang tetap ada di meja makan, meski asalnya dari Thailand. 

Di Aceh, memberikan pisang kepada bayi berusia di bawah enam bulan menjadi kebiasaan yang perlahan-lahan mulai berubah. Bukan karena harganya mahal seiring dengan berkurangnya minat masyarakat menanam pisang di halaman rumah mereka. Setelah tsunami, kebiasaan ini mulai berubah. Masyarakat mulai dicerahkan fakta bahwa memberikan asupan selain air susu ibu kepada bayi di bawah enam bulan bakal berdampak pada kesehatan mereka. 

Namun bukan berarti pisang tersingkir. Karena saat si bayi beranjak besar dan dewasa, pisang masih menjadi buah penting. Sadar atau tidak, pisang mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh. Di dalamnya terkandung protein, karbohidrat, gula, dan mineral.

Syahdan, pisang menjadi sarapan yang lezat saat digoreng dan dimakan bersama pulut dan buah kelapa. Lantas, seiring berkembangnya penjual pecel lele--makanan ini menyesatkan karena tidak ada pecalnya sama sekali--muncul pula pisang molen. Saat ini, di kafe-kafe, pisang dimakan bersama keju dan susu. 

Keripik pisang juga menjadi andalan masyarakat Aceh. Di sepanjang jalan, dari Banda Aceh ke Medan, cukup mudah dijumpai penjual keripik pisang. Tentu ini tidak dapat di ritel modern yang lebih suka menjual produk olahan kentang.

Popularitas pisang memang tidak tergantikan oleh buah apapun. Bahkan saat dua orang berbicara tentang pisang, terutama kaum hawa, maka beragam makna muncul bagi yang mendengar. Itu berarti bahwa pisang memiliki “kemuliaan” yang tidak di dapat buah lain, seperti kurma, misalnya. 

Bahkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyarankan agar masyarakat tidak perlu makan nasi. Cukup makan dua buah pisang, maka itu sama dengan satu porsi nasi 100 gram. Ma'ruf Amin mencoba mengingatkan bahwa jati diri masyarakat Indonesia adalah pisang. 

Tentu kita berharap ada modifikasi makanan dari chef lokal untuk menjadikan pisang sebagai pengganti lontong atau ketupat di hari Idul Fitri. Pisang rendang, atau pisang dicampur kuah lodeh dan opor ayam. Atau ayam yang semakin mahal juga bisa diganti pisang. Jadinya opor pisang. Semua itu tidak masalah. Toh yang terpenting, dalam lebaran yang fitri ini, kita tetap bergembira. 

| Penulis bukan siapa-siapa.