Kepala BPSDM Bungkam Terkait Proses Seleksi Beasiswa Pemerintah Aceh

Gedung BPSDM Aceh. Foto: Fauzan
Gedung BPSDM Aceh. Foto: Fauzan

Kepala Badan Pegembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Syaridin, bungkam saat ditanyai proses seleksi beasiswa Pemerintah Aceh. Kiriman pesan whatsapp hanya dibaca. Panggilan telepon seluler juga tidak dingkat.


Saat ditemui di Kantor BPSDM, Lampineung, Syaridin tidak bisa dijumpai dari kemarin. “Bapak sedang keluar daerah,” kata salah satu pegawai kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 14 Oktober 2021.

Sebelumnya, Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh, Taqwaddin Husin, membenarkan proses seleksi beasiswa Pemerintah Aceh melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Tahun Anggaran 2021 tidak terbuka. Demikian diungkapkan setelah dilakukan investigasi pihaknya.

"Iya, kami menemukan adanya informasi publik yang  kurang tersampaikan pada pihak pemohon dalam proses seleksi beasiswa tersebut,” kata Taqwaddin, usai melakukan investigasi, Selasa lalu.

Berdasarkan hasil investigasi, kata Taqwaddin, dalam pemeriksaan dokumen, dan keterangan saksi ahli, Ketua Informasi Aceh (KIA), ditemukan pelayanan publik yang tidak optimal. "Dimana panitia pelaksana tidak transparan pada proses akhir," kata dia.

Taqwaadin menyebutkan Ombudsman telah meminta keterangan dari tenaga ahli terkait laporan yang di proses. Karena hal tersebut bukan informasi yang dikecualikan.

Oleh karena itu, kata Taqwaddin, panitia pelaksana harus mengumumkan hasil akhir dari proses seleksi beasiswa tersebut. Laporan akhir hasil pemeriksaan (LAHP), kata dia, akan segera diserahkan ke pihak BPSDM Aceh selaku terlapor.

Dia menjelaskan dalam LAHP, Ombudsman akan menyampaikan saran dan tindakan korektif yang harus dilaksanakan oleh terlapor. Panitia pelaksana, kata dia, harus mengumumkan hasil akhir seleksi tersebut dan mengubah i Peraturan Kepala Badan tentang Juknis Proses Seleksi Beasiswa itu.

Taqwaadin berharap proses seleksi beasiswa ke depan agar lebih transparan. Sesuai dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan publik yang macam-macam.

Menurut dia, keterbukaan informasi sangat penting agar kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Aceh meningkat. Pemerintah Aceh, kata dia, harus  menambah anggaran untuk program beasiswa, baik dalam maupun luar negeri. Sehingga, dengan adanya tambahan anggaran maka kuota untuk beasiswa dapat diperbanyak.

"Ini penting kita sampaikan, agar ke depan panitia harus transparan. Dan terkait penambahan anggaran, supaya penerima manfaat lebih banyak," kata Taqwaddin. "Nanti generasi penerus Aceh yang berpendidikan tinggi, juga merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Aceh”.

Laporan Fauzan