Keserakahan Menyakiti Kemanusiaan

Ilustrasi. Foto: net
Ilustrasi. Foto: net

Virus Corona Mematikan

Jutaan Orang Ketakutan

Tapi Para Juragan

Berpesta Trilyunan

Manusia Memang Harus Kaya

Agar Bisa Menolong Kaum Papa

Tapi Keserakahan

Menyakiti Kemanusiaan!

(Bekasi, November 2021. Yudhistira Massardi)

Naskah Kenapa Tes PCR Tidak Digratiskan (26 Oktober 2021) disusul berbagai peristiwa cukup penting mulai dari Presiden Jokowi menginstruksikan agar harga tes PCR ditinjau kembali yang terbukti dipatuhi oleh pemerintah dengan berhasil menurunkan harga tes PCR sekitar 50 persen sampai ke pemberitaan tentang dugaan beberapa pejabat tinggi kepemerintahan ikut mencari laba dari penjualan produk dan jasa tes PCR. Akhirnya mahapenyair Yudhistira Massardi tergerak untuk menggubah puisi Keserakan Menyakiti Kemanusiaan.

TERIMA KASIH

Tentu saja saya berterima kasih atas upaya menurunkan harga tes PCR sehingga bisa lebih terjangkau oleh masyarakat dengan daya beli rendah. Namun lubuk sanubari saya masih risau tentang apakah masyarakat tergolong wong cilik  mampu membeli produk dan jasa tes PCR. Kerisauan demi bukan kepentingan diri saya sendiri yang masih mampu membeli jasa tes PCR dengan harga ratusan ribu Rupiah namun murni demi kepentingan masyarakat lemah ekonomi yang tidak mampu membeli produk dan jasa tes PCR.

PENGUSAHA

Sama sekali saya bukan mengharapkan kemurahan hati para importir dan/atau produsen mau pun pelaksana tes PCR untuk menggratiskan produk dan jasa mereka yang jelas tidak sesuai dengan inti makna mashab bisnis. Sebagai seorang pengusaha yang sedikit banyak memahami dasar mashab kapitalisme saya sepenuhnya dapat mengerti atas keberatan sesama pengusaha untuk menggratiskan produk mereka. Maka saya bukan mendamba kemurahan hati para pengusaha namun penguasa yang sampai masa kini masih disebut sebagai pemerintah meski sebutan yang lebih tepat adalah abdi rakyat.

PEMERINTAH

Masalah menggratiskan tes PCR memang apabolehbuat sepenuhnya tergantung pada kemauan pemerintah untuk mengikhlaskan subsidi demi menggratiskan tes PCR. Mengenai kemampuan, dapat diyakini bahwa pasti pemerintah mampu selama pemerintah terbukti mampu membangun sirkuit balap motor, rel kereta api cepat serta pembangunan ibukota baru. Apalagi anak-anak muda di NTT telah terbukti berhasil menggratiskan tes PCR. Maka layak disimpulkan jika mau sebenarnya pemerintah pasti mampu memberikan suntikan subsidi demi menggratiskan tes PCR. Sebenarnya penggratisan tes PCR juga tidak perlu apabila tidak diwajibkan sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh rakyat miskin. Namun jika diwajibkan maka Insya Allah penggratisan tes PCR dapat diberikan terbatas khusus bagi masyarakat lemah ekonomi yang membutuhkannya selaras dengan makna adiluhur yang terkandung di dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia. Jika mau pasti mampu. MERDEKA! 

| Penulis adalah pengamat sosial.