Kimia Farma Datangkan Satu Juta Vaksin Sinopharm asal Cina

Vaksin Sinopharm tiba di Bandara Soekarno Hatta. Foto: RMOL.
Vaksin Sinopharm tiba di Bandara Soekarno Hatta. Foto: RMOL.

Stok vaksin Covid-19 untuk program vaksin Gotong Royong ikut difasilitasi oleh PT Kimia Farma. Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya membantu pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 buatan Cina, yaitu Sinopharm untuk program Gotong Royong.


"Hari ini kembali tiba 1.184.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Sinoparhm yang dibawa pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-89," ujar Verdi dalam keterangan pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (19/7).

Verdi menyebut kedatangan vaksin Sinoparhm di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, hari ini, sebagai kedatangan tahap kelima dalam rangka mengamankan stok vaksinasi Gotong Royong yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

"Saat ini sudah tiba sebanyak 5,5 juta dosis vaksin Sinoparhm. Ini adalah bagian dari kontrak pasokan vaksin antara Kimia Farma dengan Sinoparhm sebesar 15 juta dosis vaksin," tuturnya.

Verdi juga mengungkapkan, vaksin Gotong Royong yang dilaksanakan Kadin Indonesia bertujuan untuk mengamankan target penyuntikkan 20 juta dosis untuk sektor ekonomi dalam kurun waktu 2021.

"Ini adalah opsi tambahan mengakses vaksin bagi korporasi, baik itu karyawan, keluarga dan yang terkait," katanya.

Lebih lanjut, Verdi memastikan komtmen pengadaan vaksin Sinoparhm yang dilakukan Kimia Farma tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

BACA JUGA:

Iwan Sumule: Negara Pengguna Vaksin China Hadapi Gelombang Kedua Corona, Indonesia Juara

Iwan Sumule: Negara Pengguna Vaksin China Hadapi Gelombang Kedua Corona, Indonesia Juara

Survei LSI: 36,4 Persen Masyarakat Menolak Divaksin, Mulai Dari Takut Sampai Tidak Efektif

Survei LSI: 36,4 Persen Masyarakat Menolak Divaksin, Mulai Dari Takut Sampai Tidak Efektif

Katanya, upaya Kimia farma ini juga bertujuan membantu pemerintah mencapai target vaksinasi nasional sebanyak 2 juta dosisi per hari dan tercapainya hak immunity.

"Dan juga membantu WNA yang tinggal di Indonesia agar mereka terlindungi. Dan ini tanpa menggunakan APBN untuk pembelian vaksin maupun pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya," tandasnya.