Kisruh Partai Lokal, Penilaian Rakyat Semakin Buruk

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq Abdul Rahim. Foto: Ist
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq Abdul Rahim. Foto: Ist

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq Abdul Rahim, menilai kisruh dan kegaduhan Partai Nasional Aceh (PNA) mengakibatkan penilaian rakyat semakin tidak baik. Saat ini, kondisi politik di Aceh sedang tidak kondusif.


"Rakyat tidak akan percaya lagi terhadap partai politik," kata Taufiq Abdul Rahim kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 13 Oktober 2021.

Taufiq mengatakan kisruh dan kegaduhan yang dipertontonkan kepada masyarakat Aceh dari Partai Lokal (Parlok) yang tiada henti, tidak reda dan tanpa kesudahan dan hal ini membuktikan politik hanya mencari keuntungan semata.

"Ini semakin mempertegas dan diyakini oleh masyarakat bahwa, politik untuk mengejar dan mendapatkan kekuasaan," ujar Taufiq.

Menurut Taufiq, banyak harapan rakyat Aceh hadirnya parlok mampu menyelesaikan dan membela rakyat Aceh. Kehadiran parlok seharunya dapat menjawab persoalan yang ada.

Ironisnya, kata dia, politisi di Aceh dominan lebih mementingkan jabatan. Mereka telah mempertontonkan hal buruk dan berlandas etika.

Dengan demikian, kata Taufiq, Aceh hari ini tidak lebih dari panggung sandiwara kekuasaan politik yang saling diperebutkan serta diributkan oleh aktor serta elite politik Aceh.

Menurut Taufiq, kejadian tersebut akan membuat rakyat tidak akan percaya lagi dengan partai lokal. Tidak akan ada perbaikan dan perubahan.

Mereka, kata Taufiq, hanya memikirkan dirinya sendiri, berebut kekuasaan dan jabatan rakyat hanya diperlukan pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). "Setelah itu perilaku politik tidak lebih seperi perilaku binatang buas," kata dia.

Menurut Taufiq, pandangan buruk terhadap partai lokal juga semakin melekat. Karena tidak mampu membela rakyat dari berbagai persoalan. "Sebenarnya kita berharap parlok ini bisa menjadi alternatif perbaikan kehidupan bagi masyarakat Aceh," ujar dia.