Klarifikasi Polisi dan TNI AU terkait Dugaan Penganiayaan Terduga Pencuri di Eks Perumahan PT Arun 

Suasana saat pihak Polsek Muara Satu melakukan upaya mediasi kasus pencurian pagar besi di Eks Perumahan PT Arun. Foto: Ist.
Suasana saat pihak Polsek Muara Satu melakukan upaya mediasi kasus pencurian pagar besi di Eks Perumahan PT Arun. Foto: Ist.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muara Satu, Polres Lhokseumawe, Iptu Syahrizal mengatakan pihaknya bukan menghentikan kasus pencurian pagar besi di kawasan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) atau kompleks eks perumahan PT Arun, Gampong Batuphat Barat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Hanya saja kasus tersebut belum ada laporan resmi dari LMAN.


"Polsek Muara Satu bukan menghentikan penanganan kasus pencurian, akan tetapi dari pihak LMAN tidak ada membuat Laporan Resmi (LP) ke Polsek dikarenakan kedua belah pihak sepakat untuk berdamai," kata Syahrizal dalam klarifikasinya kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu 26 April 2023.

Syahrizal mengatakan, secara kasat mata, memang terlihat ada terjadi penganiayaan terhadap ketiga terduga pelaku pencuri pagar besi. Namun dirinya tidak mengetahui kapan peristiwa penganiayaan terjadi dan siapa pelaku penganiayaan.

"Secara kasat mata memang nampak terlihat terjadi penganiayaan, cuma kita tidak tau kapan itu terjadi dan kapan dilakukan serta siapa pelakunya, kita juga tidak tahu," ujarnya.

Kemudian, lanjut Syahrizal, pihak keluarga ketiga pelaku juga tidak keberatan dan telah berdamai atas kasus pencurian tersebut. "Dan keluarga tidak ada keberatan berdamai, jadi penyampaian sudah menerima," ujarnya.

Tanggapan TNI AU Terkait Dugaan Penganiayaan Terduga Pelaku Pencurian 

Pihak TNI AU akhirnya menanggapi peristiwa dugaan penganiayaan yang diduga melibatkan personil mereka. Seseorang yang mengaku sebagai Bintara Operasi Kopasgat Malikussaleh, Serma Irmawan melalui sambungan telepon seluler membantah adanya anggota TNI AU yang melakukan penganiayaan dan pemukulan, terhadap tiga terduga pelaku pencurian kawasan eks perumahan PT Arun tersebut. 

Irmawan yang mengaku diminta mewakili komandannya untuk memberikan klarifikasi, mengatakan bahwa ketiga terduga pelaku pencurian tersebut diamuk massa.

"Mereka (personil TNI AU) memang ada yang Pam satu orang yang berjaga di LMAN, cuman masalah pemukulan, penganiayaan dari TNI AU itu tidak ada," kata Irmawan melalui sambungan telepon seluler kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu 26 April 2023 sekitar pukul 19.02 WIB.

Irmawan menjelaskan, tiga terduga pelaku pencurian dikeroyok secara beramai-ramai oleh massa dalam keadaan gelap. Setelah itu, pihak TNI AU yang berjaga menyerahkan ketiganya ke Polsek Muara Satu.

"Setelah selesai pemukulan maling itu diserahkan ke Polsek oleh TNI AU, setelah diserahkan dari Polsek di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), dimasukan ke sel, setelah dicek orang Polsek, pas dibuka baju rupanya ada luka," ujar Irmawan.

Irmawan menjelaskan, Selain TNI AU dalam penjagaan dan pengamanan kompleks eks perumahan PT Arun juga terdapat banyak petugas lain yang ikut mengamankan, seperti dari Binmas Polres Lhokseumawe, Lanal Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Security.

Lebih lanjut Irmawan menjelaskan bahwa, ketiga terduga pelaku pencurian ditangkap dan diamuk massa di lapangan golf yang berada agak jauh dari kompleks LMAN. Ketiganya tertangkap basah saat membawa barang bukti hasil curian berupa teralis besi (diberita sebelumnya ditulis pagar besi).

Irmawan mengatakan, usai dibawa ke Polsek Muara Satu, pihak keluarga lalu meminta untuk berdamai, hingga akhirnya Polsek melakukan mediasi. "Tapi semua udah clear dan damai, pencuri juga sudah mengakui kesalahannya dan dikembalikan, mereka berdamai tanpa ada paksaan," ujar Irmawan.

Saat wartawan RMOLAceh menanyakan nama personil TNI AU yang menjadi petugas pengamanan di LMAN, Irmawan mengatakan. "Dia gamau disebutkan (namanya)," kata Irmawan.

Sebelumnya diberitakan, Polsek Muara Satu Polres Lhokseumawe Lhokseumawe menghentikan penanganan kasus pencurian pagar besi di kawasan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) atau kompleks eks perumahan PT Arun, Gampong Batuphat Barat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Penghentian kasus tersebut diduga karena terduga pelaku pencurian diduga dianiaya oleh oknum TNI AU.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kantor Berita RMOLAceh dari sumber terpercaya, dua orang terduga pelaku adalah warga Batuphat Barat dan satu orang merupakan warga Ujong Pacu. Pencurian pagar besi terjadi pada 15 April 2023 dini hari lalu. Ketiga pelaku diduga dianiaya karena diduga mencuri pasar besi. Dari foto yang diperoleh RMOLAceh, terlihat pada bagian punggung dari ketiganya seperti ada bekas pukulan tali atau sejenisnya.

Kapolsek Muara Satu, Iptu Syahrizal yang dikonfirmasi Kantor Berita RMOLAceh, membenarkan adanya dugaan penganiayaan terhadap ketiga pelaku. Namun dirinya tidak mengetahui siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ketiga pelaku pencurian.

"Tapi secara umum secara kasat mata nampak memang ada terkait penganiayaan, cuma kita tidak tau siapa yang melakukan, karena kita tidak lihat, karena saat pemukulan juga gelap dan ditutup mukanya (pelaku pencurian)," kata Syahrizal kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu 26 April 2023.

Terkait penghentian kasus pencurian sendiri menurut Syahrizal tidak ada intervensi dari pihak manapun. Kedua belah pihak yakni ketiga terduga pelaku dan pihak LMAN sepakat untuk berdamai.

"Selama kedua belah pihak tidak keberatan, kita kan silahkan, kalau ada salah satu pihak tidak ada keberatan dan dirugikan, kita kan ga mungkin paksakan, tapi yang intinya mereka sepakat damai, dan tidak ada intervensi dari situ. Kita memaksa lanjut juga nggak berani karena orang itu mau berdamai," ujarnya.

Lebih lanjut Syahrizal menceritakan bahwa pencurian terjadinya pada malam hari. Usai terjadi pencurian, keluarga ketiga terduga pelaku langsung mendatangi Polsek Muara Satu untuk meminta berdamai, hingga akhirnya polisi melakukan mediasi.

"Kita panggil keluarga pelaku, lalu keluarga memohon supaya kasusnya tidak dilanjutkan, kemudian saya konfirmasi ke pihak LMAN dan mereka bersedia dan sepakat berdamai," kata Syahrizal.

Syahrizal juga tidak menjelaskan secara detail kronologi kejadian pencurian hingga terjadi penganiayaan terhadap ketiga pelaku tersebut. "Itu terlepas dari situ, karena kasusnya nggak dilaporkan, kita tidak tanya detail sama mereka," ujarnya.

Selain itu Syahrizal juga tidak memberikan informasi tentang nama atau inisial terduga pelaku yang mengalami penganiayaan. "Lupa saya..mohon waktu ya bu," ujarnya.

Sementara itu, RMOLAceh juga sudah berusaha menghubungi pihak LMAN terkait pencurian dan penganiayaan. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban dari pihak perusahaan.

Wartawan Kantor RMOLAceh juga sudah berusaha meminta konfirmasi peristiwa tersebut kepada Kapendam IM, Kolonel Inf Irhamni Zainal, namun hingga berita ini diterbitkan, pesan WhatsApp pada sejak pukul 13.08 WIB tidak dibalas, demikian juga dengan sambungan telepon pada pukul 13.12 WIB.