Kehadiran rombongan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh disambut hangat oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang, Takonai Susumu, di Medan. Dibudpar Aceh membawa agenda kerja sama di bidang kebudayaan.
- Fauzi Baadilla Kepincut dengan Panorama Rawa Singkil
- Seratusan Pelajar di Banda Aceh Diajari Cara Bersihkan Cagar Budaya
- Punya Ikatan Sejarah, India Siap Dukung Industri Fesyen di Aceh
Baca Juga
Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin, mengatakan Jepang sebagai negara maju dan mapan, menjadi salah satu negara yang menjadi contoh baik dalam menjaga tradisi leluhurnya dan penuh dengan nilai-nilai budaya.
“Momen silaturrahmi ini, kami anggap sangat perlu untuk membina hubungan baik dengan Konjen Jepang, terlebih lagi dalam menjalin kerja sama dengan Pemerintah Jepang di bidang kebudayaan,” kata Jamaluddin dalam keterangan tertulis, pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, Disbudpar Aceh dan Konjen Jepang memliki tiga program kerja yang dibahas. Pertama, kata dai, ialah misi berbagi pengalaman dalam upaya menjaga budaya di tengah globalisasi khususnya lewat seminar budaya.
Kedua, kata Jamaluddin, kolaborasi Aceh dan Jepang dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan, terakhir program pelatihan penyediaan simulator untuk Museum Tsunami Aceh yang menjadikan museum sebagai pusat pendidikan kebencanaan.
Konjen Jepang, Takonai Susumu, mengatakan pertemuan tersebut sangat penting. Dia menagku serius terhadap kesepakatan kerja sama yang akan dilakukan.
“Kerja sama di bidang kebudayaan merupakan hal yang penting dan perlu dilakukan untuk memperkuat identitas masing-masing negara, terlebih lagi terkait sejarah dan kebencanaan,” kata Takonai.
- Usung Tema Tanah Dari Surga, Anjungan Sabang Pamerkan Wastra Unggulan Yang Dilirik Dunia
- Menparekraf Sebut Aceh Miliki Banyak Potensi Daerah yang Harus Dikembangkan
- Perkuat Statistik Kepariwisataan, Disbudpar Aceh Kolaborasi dengan BPS