Korban Asap Flare Gas PT Medco Dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin

Edy Kurniawan. Foto: Fakhrurrazi.
Edy Kurniawan. Foto: Fakhrurrazi.

Satu orang warga Aceh Timur yang keracunan gas yang berasal dari perusahaan PT Medco E&P Malaka Block-A dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, di Banda Aceh.


Deputi Operasi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Edy Kurniawan menyampaikan, sebanyak 10 korban lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud dan Rumah Sakit Graha Bunda Kabupaten setempat.

"Ada 11 orang yang terkena dampak dapat keluhan dengan adanya flare (asap) di pekerjaan sumur di PT Medco, saat ini kondisinya sudah stabil. 10 orang masih di rumah sakit Bunda Graha dan Zubir Mahmud. Kemudian satu orang sudah dirujuk ke RSUDZA," kata Edy Kurniawan dalam konfrensi pers di kantor BPMA, Sabtu, 10 April 2021

Edy menyampaikan, saat ini PT Medco E&P Malaka Blok-A akan terus memonitor kesehatan dan menyalurkan kebutuhan warga terdampak serta terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakut dan instansi terkait lainnya.

"Sampai saat ini masih didampingi oleh tim dari Medco, memberikan pendampingan secara psikologis dan logistik di rumah sakit-sakit yang ada," ujar Edy.

Menurut Edy, BPMA saat ini tengah fokus melakukan koordinasi dengan PT Medco Malaka. Hal ini, kata Edy, guna memastikan proses penanganan terkait peristiwa terkait warga terdampak dapat berjalan sesuai dengan prosedur.

"Kita juga akan terus memastikan penanganan baik kesehatan maupun logistik masyarakat yang terdampak flare ini bisa dilakukan maksimal oleh Medco Malaka," jelasnya.

Edy menjelaskan, kasus terjadinya keracunan di masyarakat, sebenarnya adalah pengerjaan aset flekturing dari sumur AS-11, memang fretnya sudah dilakukan, kemudian akan dilanjutkan dengan flaring. Karena gell (cairan) aset dalam sumur ini perlu dikeluarkan supaya tidak merusak formasi.

"Seperti kita ketahui Medco perlu melakukan kegiatan ini untuk meningkatkan produksi di sumur AS-11," ujarnya.