Rusia terus menerus menerima sanksi dari banyak negara. Kali ini, pihak berwenang Australia memberlakukan paket sanksi baru yang ditujukan untuk 22 perwakilan media massa Rusia.
- Selama 2022-2023, Polda Aceh Tangani 21 Kasus Tambang Ilegal
- Dua Terdakwa Korupsi Revitalisasi Pasar Lhokseumawe Divonis Tiga Tahun Penjara
- YARA Desak PT PBAS Selesaikan Pembayaran Gaji Karyawan PT MITAII
Baca Juga
Keputusan itu muncul pada Jumat, 25 Maret 2022. Dalam pernyataan terbaru Menteri Luar Negeri Marise Payne.
Payne mengatakan, sanksi kali ini menyasar individu, yaitu orang-orang yang bekerja di media massa Rusia yang dianggap 'memiliki peran dalam meningkatnya ketegangan di Ukraina.
"Mereka yang terkena di antaranya adalah editor senior dari media Russia Today, Strategic Culture Foundation, InfoRos dan NewsFront," kata Payne, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, 25 Maret 2022.
Sanksi juga menyasar Pemimpin Redaksi Saluran TV RT Margarita Simonyan, sutradara dan pembawa acara TV Tigran Keosayan, jurnalis Saluran TV Rossiya-1 Olga Skabeeva.
Menurut Payne, media pro- Kremlin banyak yang mengusung strategi disinformasi sebagai upaya mendukung Rusia yang menginvasi Ukraina.
Dia mengatakan Australia akan terus menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada mereka yang memikul tanggung jawab atas invasi.
Pekan lalu, pemerintah memberlakukan sanksi pada dua oligarki Rusia dengan kepentingan bisnis di Australia, menambah daftar tokoh berpengaruh yang telah dikenai sanksi karena hubungan mereka dengan Kremlin.
- KPK Perpanjang Penahanan Bupati Langkat
- Satu Pelaku Penembakan Pos Polisi di Aceh Barat Ditangkap
- Lokasi Galian C Gunung Gurah Peukan Bada Miliki Izin Tambang