Kue Pala, Penganan Khas Aceh Selatan

Kue Pala. Foto: RMOL Aceh.
Kue Pala. Foto: RMOL Aceh.

Bagi orang Indonesia membeli oleh-oleh setelah berwisata menjadi kebiasaan. Berbagai macam dan jenis serta harga tak menjadi penghalang untuk membawa buah tangan untuk keluarga, sanak saudara dan kerabat di rumah.


Di TAPAK Tuan Kabupaten Aceh Selatan, pengunjung dapat mudah membeli oleh-oleh manisan buah pala, salah satu makanan khas dari Kabupaten berjulukan Kota Naga ini.

Kabupaten Aceh Selatan provinsi Aceh, salah satu daerah yang banyak tumbuh pohon pala. Karena itulah masyarakat memanfaatkan menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomis.

Buah pala salah satu komoditi unggulan di Indonesia lantaran bijinya dapat bernilai ekonomis. Buah pala tak hanya dimanfaatkan bijinya saja, tapi daging buah pala juga bisa menjadi berbagai jenis olahan.

Daging buah pala bisa diolah menjadi manisan pala dan juga sirup buah pala. Sementara biji buah pala, bermanfaat untuk kesehatan diantaranya melancarkan pencernaan, mengatasi susah tidur (insomnia), dan bau mulut.

Di Aceh Selatan, sebagian besar yang mengolah makanan ringan ini adalah usaha rumahan atau Usaha Mikro Kecil dan Menagah (UKMK). Produk makanan ini sudah tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

Buah pala ini banyak macam cara pengolahannya, ada yang kering dan ada juga yang basah. Semua itu diolah sesuai takaran agar dapat menghasilkan rasa yang manis seperti namanya.

Proses pembuatan manisan buah pala ini terbilang mudah. Buah pala yang sudah dipanen kemudian direndam dalam air garam selama tiga hari. Setelah itu, kulitnya dikupas dan dicuci hingga bersih untuk menghilangkan getah pala.

Selanjutnya daging pala yang telah bersih itu dipotong-potong menurut selera. Paling dominan diiris tipis seperti bentuk jari telunjuk dan diukir seperti model bunga mekar, sehingga bentuknya tampak lebih unik dan menarik.

Setelah direbus, daging pala dicampur dengan air gula pasir selama tiga malam. Kemudian setelah gula pasir larut dan mencari baru dijemur selama lima hari di rumah kaca. Rumah kaca ini adalah tempat penjemuran khusus agar terhindar dari serangga.

Jika sudah kering, daging pala dapat diangkat lalu diberi taburan gula pasir dan disimpan dalam wadah toples atau dikemas.

Proses perendaman yang dilakukan sampai beberapa kali ini akan menghasilkan manisan pala yang cukup tahan lama.

Buah pala ini bisa diolah menjadi makanan ringan, minuman segar, rempah-rempah, dan berbagai jenis obat-obatan, yang tentunya bermanfaat dan berkasiat untuk kesehatan dan lain-lain.

Manisan buah pala ini paling banyak dijual di toko oleh-oleh di Tapak Tuan, ada juga di terminal bus antar provinsi, pelabuhan penyeberangan, dan bandar udara. Bahkan juga di jual di sejumlah supermarket di Aceh.

Selain itu, pembeli juga bisa dengan mudah mendapatkannya melalui berbagai platform penjualan online. Di masa pandemi Covid-19 belanja online merupakan pilihan terbaik dan aman dari penyebaran dan penularan virus corona.

Disamping bisa diolah menjadi makanan ringan, buah pula juga dijadikan minuman segar seperti sirup untuk menghangatkan badan dan meredakan batuk serta menjadi bumbu masakan.

Bila berkunjung dan berwisata ke Aceh wajib membeli manisan buah pala sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Panganan khas ini dijamin enak dan bisa membuat ketagihan.

Satu porsi manisan pala dijual dengan harga lima hingga enam ribu rupiah tergantung ukuran dan model ukiran daging pala tersebut.