Kulkas Tak Ada, Dinkes Abdya Tunda Terima Vaksin Moderna 

Ilustrasi: net.
Ilustrasi: net.

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya terpaksa menunda penerimaan vaksin anti-Covid-19 merek Moderna. Vaksin buatan Amerika Serikat itu harus disimpan di tempat khusus dengan suhu rendah. 


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati, mengatakan tempat penyimpanan vaksin Moderna sangat khusus. Vaksin ini berbeda dengan merek Sinovac yang tidak perlu disimpan di lemari pendingin.

"Kami belum menyiapkan tempat penyimpanan. Jadi kita minta pending dulu pengirimannya (vaksin)," kata Safliati kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu, 11 Agustus 2021.

Safliati mengatakan Moderna yang dikirimkan ke Abdya adalah booster (penguat) dan dikhususkan bagi tenaga kesehatan. 

Dinkes Abdya belum mengetahui jumlah vaksin Moderna yang akan didistribusikan di Abdya. Namun dia tidak mempermasalahkan jumlah yang bakal mereka terima. Safliati memperkirakan jumlah dosis yang akan diterima hanya sebatas jumlah tenaga kesehatan di Abdya.

"Kita lihat dulu vaksinnya sampai. Baru kita kondisikan jadwal penyuntikannya," kata Safliati.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal Rahman, menyebutkan efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi tahap ketiga jenis Moderna yang akan dirasakan tenaga kesehatan lebih berat daripada vaksin Sinovac.

Menurut Safrizal, orang yang telah disuntik vaksin booster (penguat) kebanyakan bakal merasakan nyeri sakit seperti demam. Akan tetapi, gejala tersebut tak berlangsung lama.

"Saya mengatakan 70 persen dari orang yang disuntik Moderna ini akan demam, sakit, bereaksi tubuhnya yang aneh-aneh," ujarnya.

Meski merasakan reaksi tubuh yang sedemikian rupa, lanjut Safrizal, para tenaga kesehatan sudah paham akan pentingnya pertahanan dalam tubuhnya untuk melawan Covid-19.

"Tapi medis karena dia paham bahwasanya ini bagus dan penting untuk tubuhnya serta untuk melindungi dirinya, maka tidak ada kontroversi, tak ada perdebatan," kata Safrizal.