Label Provinsi Termiskin di Sumatera Cukup Memalukan bagi Aceh

Nasrul Zaman. Foto: Dokumentasi pribadi.
Nasrul Zaman. Foto: Dokumentasi pribadi.

Pengamat kebijakan publik, Nasrul Zaman, mengkritik kemampuan Pemerintah Aceh dalam menekan angka kemiskinan. Hingga saat ini, Aceh kemiskinan di Aceh mencapai 15,53 persen.


“Aceh berada di posisi pertama sebagai daerah termiskin di Sumatera. Nomor lima di tingkat nasional. Secara keseluruhan, hal ini cukup memprihatinkan. Terutama di tengah anggaran besar yang dikelola Aceh,” kata Nasrul Zaman, Kamis, 3 Februari 2022.

Angka kemiskinan di Aceh itu, kata Nasrul, setara dengan 850.260 warga. Dia mengatakan, peringkat ini tidak jauh berbeda. Pada 2018, angka kemiskinandi Aceh mencapai 15,68 persen. Pada 2019, 15,01 persen. Pada 2020 mencapai 15,43 persen. 

Nasrul Zaman menilai angka kemiskinan yang tinggi terkait erat dengan kemampuan Pemerintah Aceh dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh. Setiap tahun, kata dia, selalu tersisa anggaran yang seharusnya dihabiskan.

Pada 2019, SILPA mencapai Rp 2.8 trilliun. Tahun berikutnya, Rp 3.9 trilliun dan tahun lalu mencapai Rp 4 trilliun lebih. 

Nasrul Zaman mengatakan tidak satupun program strategis yang dijalankan sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan. Bahkan program rumah dhuafa, yang menjadi janji politik dan tertuang dalam RPJM Aceh 2017-2022, tak dilaksanakan. 

Pada 2019, kata Nasrul Zaman, sempat muncul gairah setelah pemerintah menganggarkan beberapa program multi year. Namun program ini juga tidak berefek karena tarik menarik kepentingan pribadi di sekitar sumbu kekuasaan. 

“Harus diingat bahwa putaran ekonomi di Aceh itu sangat tergantung pada serapan dan sebaran anggaran dari APBA,” kata Nasrul Zaman. 

Saat Pemerintah Aceh menyisakan SILPA besar, dapat dipastikan daya konsumsi rumah tangga di Aceh menurun akibat pendapatan menurun. Hal ini berdampak pada peningkatan angka kemiskinan di pedesaan dan di perkotaan.

Nasrul Zaman berharap kesalahan-kesalahan ini tidak terulang di tangan penjabat Gubernur Aceh yang mulai menjabat pertengahan tahun nanti. Nasrul Zaman juga berharap penjabat gubernur menunjuk sosok baru menggantikan posisi Taqwallah sebagai sekretaris daerah.

“Kita perlu penjabat dan sekretaris daerah yang mampu bekerja mengejar ketertinggalan Aceh. Peringkat sebagai provinsi termiskin ini sangat memalukan,” kata Nasrul Zaman.