Lagi, PDA Kembali Kehilangan Pengurus

PDA. Foto: Net.
PDA. Foto: Net.

Partai Daerah Aceh yang diubah nama menjadi Partai Darul Aceh (PDA) kembali kehilangan pengurus. Kini, giliran Sekretaris Majelis Mustasyar Pusat PDA, Abuyazid Al-Yusufie, mundur dari kepengurusan.


Abuyazid mengatakan kemunduran-nya itu karena sudah mempunyai kesibukan di tempat lain. Sehingga tidak sanggup untuk meng-kover kegiatan yang ada partai.

“Saya ada dayah, ada jabatan juga di Majelis Ulama Aceh (MPU), dan tuha peut Wali Nanggroe Aceh,” kata Abuyazid kepada Kantor Berita RMOLAceh, Jumat, 25 Maret 2022.

Abuyazid mengaku mundur terlepas dari konflik yang sedang dialami PDA. Abuyazid mundur karena kemauan pribadi.

“Sebab dengan saya tidak ada konflik apapun,” sebut dia.

Di sisi lain, menurut Abuyazid, internal PDA harus diperbaiki. Karena persoalan-nya, setiap saat menjelang pesta demokrasi selalu mengganti nama.

“Kenapa ini selalu terjadi, ini juga harus diperbaiki. Harus dibenar,” ujar Abuyazid.

Meski demikian, Abuyazid berharap PDA bisa mewakili masyarakat Aceh keseluruhan. Tidak hanya berfokus pada satu wilayah, akan tetapi seluruh wilayah di Aceh.

“Supaya PDA maju, pengurus DPP itu harus mewakili seluruh Aceh,” kata Abuyazid. “Ini harus diperbaiki juga, mungkin memperbaiki sulit, ya harus ditinjau ulang.”

Sebelumnya, sejumlah pengurus dan pendiri PDA juga mengundurkan diri. Yakni, Teungku Razuan, (Sekjen dan pendiri PDA); Mukhtarudin Nara (pengurus dan pendiri); Djamaluddin (pengurus dan pendiri), Kadri (pengurus) Sabirin Hutabarat (Ketua DPW Subulussalam), dan beberapa pengurus lainnya.