Layanan BSI Belum Normal, DPR Aceh: Kepercayaan Publik Bisa Berkurang

Ketua Fraksi PKS DPR Aceh, Zaenal Abidin. Foto: Ist.
Ketua Fraksi PKS DPR Aceh, Zaenal Abidin. Foto: Ist.

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Zaenal Abidin, meminta kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh untuk memberikan kepastian terkait gangguan layanan Bank tersebut.


"Memang untuk saat ini ATM sudah normal, tapi tidak semuanya, kalau M-Banking ada beberapa yang bisa dan ada beberapa yang tidak bisa, artinya belum normal sepenuhnya," kata Zaenal Abidin di Banda Aceh, Rabu, 10 Mei 2023.

Ketua Fraksi PKS DPR Aceh ini, meminta gangguan layanan perbankan BSI yang belum normal ini tidak berlarut-larut.  Kondisi tersebut menurutnya bisa menyebabkan kepercayaan masyarakat Aceh terhadap BSI berkurang.

Bahkan, kata dia, kondisi seperti itu menyebabkan perekonomian Aceh juga terganggu. Untuk itu BSI harus memberikan kepastian kapan layanan perbankan ini bisa normal kembali.

"Saya yakin nasabah takut-takut melakukan transaksi karena kondisi belum normal," ujarnya.

Selain itu, Zaenal juga meminta kepada BSI Aceh untuk memberikan kompensasi kepada nasabah yang mengalami kerugian akibat BSI error selama satu hari lebih.

"Ini harus ada kompensasi kepada nasabah yang alami kerugiaan karena BSI error, dan itu harus menjadi pertimbangan dari BSI,"  ujarnya.

Sebelumnya, Setelah setelah mengalami kendala pada Senin 8 Mei 2023 hingga hari ini, layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah pulih secara bertahap. Nasabah juga sudah bisa bertransaksi kembali di sejumlah kantor cabang dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 

“Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan,” ujar Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan Arief Hartoyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.

Gunawan menyampaikan terima kasih kepada nasabah yang telah setia menggunakan layanan BSI, serta memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami sehubungan dengan berlangsungnya proses maintenance sistem di BSI.

Menurut Gunawan, BSI memastikan dana dan data nasabah tetap aman dan kembali mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati, atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI.

“Kami imbau kepada seluruh nasabah untuk senantiasa berhati-hati dan tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI. Jaga selalu kerahasiaan data perbankan Anda,” ujar Gunawan.

Menurut Gunawan, apabila ada yang membutuhkan informasi yang lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI Call 14040.

“BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan tentunya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan nasabah kepada Bank Syariah Indonesia,” ujarnya.