Layanan Payah KMP Aceh Hebat

KMP Aceh Hebat 1. Foto: dok Dishub Aceh.
KMP Aceh Hebat 1. Foto: dok Dishub Aceh.

Bayu Satria hanya bisa menggerutu dalam hati. Di sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Balohan, Sabang, menuju Pelabuhan Ulee Lheue, di atas Kapal Aceh Hebat, bayangan pemuda asal Simeuleu ini tentang perjalanan menyenangkan di atas kapal hebat itu ambyar.


Bayu adalah penyandang disabilitas. Pekan lalu, dia merasakan ketidaknyamanan sejak naik ke atas kapal itu. Meski mengantongi tiket kelas ekonomi, Bayu tak mendapatkan tempat duduk. Hal ini sempat dia tanyakan kepada awak kapal. “Mengapa tiket tetap dijual walau sudah penuh?” kata Bayu kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 23 Maret 2021. 

Lantas, kata Bayu, awak kapal tersebut memintanya mencari tempat lain. Karena kondisi fisik yang terbatas, dia memutuskan untuk naik kelas, dari ekonomi ke kelas VIP yang diyakininya memiliki fasilitas lebih baik. 

Namun lagi-lagi Bayu harus menelan rasa kecewa. Awak kapal itu melarang Bayu pindah kelas karena saat itu ruang VIP diisi tamu dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Ruangan VIP dalam kapal itu dikhususkan untuk tamu-tamu tersebut. 

Bayu sempat kebingungan. Keterbatasan diri dan kondisi kapal yang sesak membuat dia serba salah. Akhirnya Bayu duduk di samping tangga bersama penumpang kelas ekonomi lain yang juga tidak kebagian tempat. Awak kapal tak peduli dengan kondisi para penumpang yang tidak kebagian tempat duduk. 

“Ada anak-anak yang tidur-tiduran di lantai. Banyak yang berdiri. Saya sendiri duduk di tangga,” kata Bayu. “Petugas bilang ‘paham-paham sajalah, sabar-sabar aja’." 

Saat Bayu hendak ke toilet yang dikhususkan untuk penumpang difabel, toilet itu terkunci. Lagi-lagi dia mendapatkan jawaban tak mengenakkan dari awak kapal. Dia diminta untuk menggunakan toilet lain. Turun dari kapal, kaki Bayu mengalami lebam dan sulit digerakkan. 

Bayu sempat menumpahkan kekesalan kepada diri sendiri. Seorang petugas malah mendatanginya dan menyuruh Bayu diam karena dia hanyalah seorang pendatang. Bayu segera meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa dia hanya mengeluh untuk dirinya sendiri karena dia merasa kesakitan. 

“Saat saya tanyakan hak untuk mendapatkan tempat duduk, petugas itu langsung pergi tanpa mengatakan apapun,” kata Bayu.

Bayu tidak tahu harus mengeluh kepada siapa. Lantas dia menuliskan keluhan itu di media sosial. Dia merasa haknya sebagai konsumen dan penyandang disabilitas tidak dipenuhi. Dia hanya berharap agar pihak yang bertanggung jawab segera memperbaiki pelayanan di atas kapal Aceh Hebat itu.