Lem Faisal: Waled Marhaban Menjadi Referensi Banyak Tokoh

Tgk Syekh H Marhaban Adnan. Foto: net.
Tgk Syekh H Marhaban Adnan. Foto: net.

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali, mengatakan sosok Tgk Syekh H Marhaban Adnan (Allahuyarham), atau Waled Marhaban Bakongan, selalu menjadi referensi banyak tokoh. Baik di tingkat lokal maupun nasional.


"Pandangan beliau itu jauh ke depan. Sehingga pandangan Waled banyak dijadikan referensi oleh tokoh nasional maupun Aceh baik politik, dan keamanan dalam konteks Aceh," kata Tgk Faisal Ali kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 24 Agustus 2021.

Lem Faisal ini mengatakan Waled Marhaban Bakongan juga seorang alim yang sangat komunikatif dan aktif menjalin silaturahmi dengan banyak kalangan.

Lem Faisal mengaku menjadikan Waled Marhaban sebagai sosok panutan. Baik secara pribadi, umum, atau politik.

Bagi masyarakat Aceh, terutama para ulama dayah, kabar berpulangnya Waled Marhaban Bakongan adalah duka yang mendalam. Selain mengajar agama, Waled Marhaban juga banyak berkiprah pada bidang sosial kemasyarakatan.

Lem Faisal menyebutkan Waled Marhaban Bakongan adalah anggota MPU Aceh Komisi A yang membidangi persoalan fatwa. Waled Marhaban terakhir terlibat di MPU Aceh ketika membahas perumusan fatwa tentang Palestina.

"Saya dan beliau terakhir bertemu awal Agustus waktu membahas fatwa tentang Palestina di MPU Aceh. Setelah itu bertemu kembali di luar arena sidang, ada hal yang kami bahas tentang Aceh kekinian. Tetapi melalui telepon ada beberapa kali," kata Lem Faisal.

Lem Faisal juga mengungkapkan Waled Marhaban adalah salah satu ulama yang mampu memberikan solusi atas setiap masalah yang disampaikan kepadanya. Baik itu masalah pribadi, keummatan, maupun terkait pembangunan Aceh. 

"Enaknya dengan beliau, kita ingin berdiskusi tidak mesti harus datang ke tempat beliau. Kita boleh menyampaikan persoalan melalui telepon, ada jalan keluar yang diberikan Waled," ungkapnya.

Selain itu, Waled Marhaban juga ulama perekat bagi semua kalangan. Beliau mampu menjembatani antara ulama tua dengan ulama muda, sehingga beliau menjadi panutan ulama di Aceh.

Lem Faisal mengatakan, sebelum tutup usia, Waled Marhaban Bakongan 10 hari dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away, Tapak Tuan Aceh Selatan. Awalnya hasil swab beliau dinyatakan positif Covid-19.

"Tetapi hasil swab kemarin yang keluar tadi pagi, Waled sudah negatif corona. Jadi beliau berpulang ke Rahmatullah dalam kondisi negatif Covid-19," ujarnya.