Pemilu Malaysia pada tahun ini tampaknya akan mengakhiri karir politikus senior sekaligus mantan Perdana Menteri terlama Malaysia, Mahathir Mohamad yang dinyatakan kalah dan kehilangan kursi di parlemen.
- Korban Tewas di Turki dan Suriah Bertambah 3.700, Sebanyak 5.606 Bangunan Hancur
- Israel Serbu Kamp Pengungsi di Tepi Barat, Tujuh Orang Terluka Kena Baku Tembak
- Beijing Sebut AS Gunakan Isu Ancaman China sebagai Taktik Perluasan Nuklir
Baca Juga
Berdasarkan quick count dari hasil pemungutan suara pada Sabtu, 19 November 2022, Mahathir berada di urutan keempat dari lima calon legislatif di daerah pemilihannya, Langkawi.
"Ini adalah kejutan besar bahwa beliau (Mahathir) tidak hanya kalah, tetapi juga kalah dengan cara yang spektakuler," ujar Florence Looi dari Al Jazeera.
“Dia tidak hanya kehilangan kursinya tetapi juga kehilangan depositnya karena dia tidak bisa mendapatkan lebih dari seperdelapan suara. Partainya juga tidak berhasil memenangkan satu kursi pun," tambahnya.
Seperti diberitakan sumber Kantor Berita Politik RMOL, Ahad, 20 November 2022, ini adalah kali pertama pria 97 tahun itu kalah dalam Pemilu setelah lebih dari setangah abad terjun ke dunia politik.
Mahathir merupakan perdana menteri terlama Malaysia, yang menjabat selama 22 tahun, dari 1981 hingga 2003. Ia kembali ke politik dua tahun lalu untuk mengungkap mega korupsi 1MDB dari mantan Perdana Menteri Najib Razak.
- Pasca Putusan MK, Anies Siap Bertemu Prabowo
- Partai Aceh dan Golkar Kembali Pertahankan Kursi Pimpinan DPR Aceh
- Pasangan AMIN Hormati Sikap NasDem soal Hasil Pemilu 2024