Malam ini, Pengungsi Rohingnya di Pidie dan Lhokseumawe Diberangkatkan Ke Riau

Sejumlah pengungsi Rohingya yang terdampar di Pidie, Aceh. Foto: ist.
Sejumlah pengungsi Rohingya yang terdampar di Pidie, Aceh. Foto: ist.

Koordinator Yayasan Geutanyoe, Iskandar menyebutkan sejumlah pengungsi etnis Rohingya di penampungan di Pidie dan Lhokseumawe bakal diberangkatkan ke Pekanbaru, Riau. Mereka akan diberangkatkan malam ini, sekitar pukul 20.15 WIB.


"Yang di Pidie kayaknya habis isya. Di Lhoksemawe pukul 12.00 WIB, karena tunggu bus rombongan dari Pidie," kata Iskandar kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 4 April 2023.

Sedangkan untuk pengungsi Rohingya di Ladong Aceh Besar, kata Iskandar, belum mendapat kepastian kapan akan dipindahkan. Keputusan itu dikarenakan masih tergantung dari daerah penerima, yakni Medan, Sumatera Utara.

"Untuk Ladong belum jelas tanggalnya, karena semua tergantung dari daerah yang menerima mereka di luar Aceh," ujar dia.

Sebelumnya, Koordinator Yayasan Geutanyoe, Iskandar menyebutkan pengungsi Rohingya di penampungan sementara di Ladong, Aceh Besar akan dipindahkan ke Medan, Sumatera Utara. Sedangkan pengungsi Rohingya yang di Pidie dan Lhokseumawe akan dipindahkan ke Pekanbaru, Riau. 

Perpindahan tersebut akan dilakukan pada tanggal 2 hingga 5 April 2023 mendatang," kata Iskandar kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 28 Maret 2023.

Menurut Iskandar, perpindahan pengungsi Rohingya tersebut disebabkan Provinsi Aceh belum ditetapkan sebagai daerah penampungan pengungsi luar negeri. Oleh karena itu mereka akan dibawa ke daerah yang sudah ditetapkan sebagai daerah penampungan.

Iskandar meminta pemerintah pusat menetapkan provinsi Aceh sebagai daerah penampungan pengungsi luar negeri. Dirinya yakin akan selalu ada pengungsi luar negeri masuk melalui Aceh.

"Apalagi Aceh sudah banyak belajar tentang penanganan pengungsi luar negeri," ujarnya. 

Iskandar berharap Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) yang sudah dibentuk oleh Pemerintah Aceh melanjutkan kerja-kerja, untuk menyusun kembali langkah dan juga sejumlah hal yang menjadi kendala dalam penanganan selama ini.

"Selain itu, kita juga berharap ada asistensi dari PPLN pusat terhadap PPLN Aceh yang baru terbentuk," ujar Iskandar.