Massa Aksi di Banda Aceh Minta Presiden Pecat Kapolri

APCI saat menggelar aksi ungkap kasus kematian Brigadir J di Simpang Lima, Banda Aceh, Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.
APCI saat menggelar aksi ungkap kasus kematian Brigadir J di Simpang Lima, Banda Aceh, Foto: Muhammad Fahmi/RMOLAceh.

Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Cinta Indonesia (APCI) menggelar aksi di tugu Simpang Lima Banda Aceh. Mereka meminta Presiden memanggil Kapolri terhadap kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.


“Kami meminta kepada bapak Presiden untuk mengevaluasi Kapolri serta memecat jika ada dugaan keterlibatan atas kasus Sambo,” kata Koordinator lapangan, Sarbaini, di sela-sela aksi, Jumat, 9 September 2022.

Sarbaini mengatakan, kasus pembunuhan yang menyeret banyak anggota kepolisian itu sudah memasuki pekan kesembilan. Namun, publik masih menunggu hasil perkembangan penyelidikan.

Terbaru, kata Sarbaini, kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah tersangka dengan menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Hal itu dilakukan guna memastikan keterangan yang disampaikan para tersangka sesuai fakta di lapangan.

Sarbaini mengatakan, kepolisian harus menjadikan tragedi ‘Duren Tiga’ sebagai pelajaran. Bahkan, mengoreksi dan mengevaluasi guna membenahi institusi Polri.

“Belum lagi isu dugaan konsorsium 303 yang kabarnya menyeret sejumlah nama perwira,” ujar Sarbaini.

Sarbaini menyebutkan, konsorsium 303 yang digawangi Ferdy Sambo ini dikabarkan melindungi perjudian dan berbagai bisnis haram. Kapolri, kata dia, harus menjadikan kasus pembunuhan Brigadir J menjadi momentum pembenahan pada tubuh Polri.

Menurut dia, reformasi yang digaungkan sejak 1998 ternyata belum sesuai harapan. “Hal ini perlu dilakukan guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap Kepolisian,” ujar Sarbaini. “Juga agar cita-cita Polri menjadi institusi yang melindungi, mengayomi, dan melayani tak hanya sekedar mimpi.”

Dalam aksi tersebut, APCI menyampaikan beberapa tuntutan yang ditujukan kepada Presiden (Joko Widodo), diantaranya adalah; meminta kepada Kapolri untuk menghapus praktik judi online dan menangkap actor-aktor yang terlibat, meminta presiden untuk segera memanggil Kapolri dan meminta pertanggungjawaban atas kasus Sambo, meminta presiden untuk mengevaluasi Kapolri serta memecat jika ada dugaan keterlibatan atas kasus Sambo, dan meminta masyarakat Indonesia harus aktif mengawasi karena ada dugaan kecenderungan untuk menutupi banyak fakta tragedi terbunuhnya Brigadir J.