Massa Gerakan Aceh Hebat berunjuk rasa depan kantor Dinas Perhubungan Aceh. Mereka menuntut publikasi secara spesifik penggunaan anggaran sebesar Rp 378 miliar untuk pengadaan tiga KMP Aceh Hebat.
- Dinilai Transparan dan Berkomitmen, GeRAK Aceh Berikan Penghargaan kepada Kepala BPKP Aceh
- Peran Media Digital Penting untuk Keluar dari Krisis Akibat Pandemi
- Hanyut, Dua Nelayan Aceh Ditemukan di Perairan Malaysia
Baca Juga
“Kapal nelayan di Lampulo saja terbuat dari kayu butuh waktu satu tahun lima bulan. Sedangkan kapal KMP Aceh Hebat hanya butuh 10 saja pembeliannya, ada apa ini?” ujar Eriza Gusmanda, selaku koordinator aksi, Kamis, 25 Februari 2021.
Menurut Eriza di tengah pandemi saat ini sangat miris mengucurkan dana untuk membeli tiga buah kapal sekaligus. eskipun pembelian KMP Aceh Hebat 1, 2 dan 3 dinilai berhasil membebaskan Aceh dari daerah terisolir. Namun mereka menilai kapal itu adalah bekas.
Eriza juga menilai kapal itu dibeli dengan penggelembungan harga. Bahkan kapal itu dibuat tanpa proses lelang. Karena itu, mereka mendesak Dinas Perhubungan memublikasikan detail anggaran pembelian Kapal Aceh Hebat 1, 2, dan 3.
“Kami juga mendesak Kejaksaan Tinggi Aceh dan Kapolda Aceh untuk memeriksa proses awal pengadaan Kapal Aceh Hebat 1, 2, dan 3,” kata Eriza. Massa yang datang tidak diizinkan memasuki halaman kantor dan hanya sampai di depan gerbang kantor Dinas Perhubungan Aceh.
KMP Aceh Hebat 1 berkapasitas 1300 GT yang dibangun pada Galangan PT. Multi Ocean Shipyard di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. KMP Hebat 2 berkapasitas 1100 GT yang dibangun pada Galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia di Madura, Jawa Timur. Dan KMP Aceh Hebat 3 berkapasitas 600 GT yang dibangun pada Galangan PT. Citra Bahari Shipyard di Tegal, Jawa Tengah.
- Laos Gagalkan Penyelundupan Narkoba Terbesar di Asia
- Tiga Keluarga di Aceh Tengah Mengungsi Akibat Angin Puting Beliung
- Aceh Memasuki Musim Penghujan, Warga Diimbau Waspada