Massa Tuntut Alokasi 20 Persen Anggaran untuk Tanggulangi Kemiskinan

Demonstran menyerahkan tuntutan kepada Pemerintah Aceh. Foto: Elza Putri Lestari.
Demonstran menyerahkan tuntutan kepada Pemerintah Aceh. Foto: Elza Putri Lestari.

Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) berunjuk rasa di Pendopo Gubernur Aceh. Mereka menggugat kinerja Pemerintahan Aceh yang yang dinilai gagal menyejahterakan rakyat.


"Pemerintah telah menzalimi rakyat Aceh," kata seorang pendemo, Senin, 15 Maret 2021.

Selain membawa spanduk berisi tuntutan kepada Pemerintah Aceh dan DPR Aceh,  dan beberapa demonstran memakai topeng yang mewakili Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ketua DPR Aceh.

Massa menuntut pemerintah dan dewan mengalokasikan anggaran yang difokuskan untuk pengentasan kemiskinan pada 2022 meliputi bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Massa juga mendesak Gubernur Aceh segera mengupayakan penanggulangan kemiskinan Aceh dan mengalokasikan dana 20 persen APBA untuk mengatasi kemiskinan.

"Kami menuntut keterbukaan anggaran pengadaan tiga kapal Aceh Hebat, serta meminta kepada DPRA untuk melakukan pemakzulan kepada Gubernur Aceh atas perolehan penghargaan sebagai Provinsi Termiskin di Sumatra saat ini" ujar Maulida Ariandi selaku Koordinator Lapangan.

Maulida berorasi meminta DPRA agar kursi Wakil Gubernur Aceh yang sudah lama kosong harus segera diisi oleh Parpol pengusung, ia juga meminta agar DPRA serta Nova Iriansyah tidak bermain politik yang mementingkan kepentingan sepihak.

Iskandar, Asisten 2 Pemerintah Aceh, mendatangi massa yang berdemo di depan Pendopo Gubernur Aceh. Dia menerima lampiran tuntutan dari massa dan bingkisan kue apam.

Meskipun tidak menanggapi apapun pada massa aksi, Iskandar menyampaikan bahwa tuntutan akan dibahas dalam rapat.