Masyarakat Lokop Serba Jadi Relakan Tanah untuk Pembangunan Jalan Peurelak-Lokop  

Bukhari dan rombongan Pemerintah Aceh saat sedang meninjau proses pengerjaan jalan lintas Peurelak-Lokop batas Gayo dan Aceh Timur. Foto: ist
Bukhari dan rombongan Pemerintah Aceh saat sedang meninjau proses pengerjaan jalan lintas Peurelak-Lokop batas Gayo dan Aceh Timur. Foto: ist

Tokoh Masyarakat Lokop Serba Jadi, Bukhari Muslim, sangat mendukung Pemerintah Aceh terhadap pengerjaan jalan Peureulak-Lokop batas Gayo Lues dan Aceh Timur. Dia rela tanahnya yang berada di lintasan pengerjaan jalan tersebut digunakan bagi kepentingan masyarakat banyak.  


“Saya Ikhlaskan tanah saya untuk pengerjaan jalan ini, karena ini semua demi rakyat,” kata Bukhari saat meninjau lokasi proses pengerjaan jalan, Sabtu, 19 Sabtu 2021.

Masyarakat di kawasan Lokop Serba Jadi, kata Buhkari, sangat mendambakan jalan lintas yang menghubungkan Gayo Lues dan Aceh Timur itu segera diselesaikan. Jalan ini diyakini dapat mempermudah akses dan mobilitas penduduk dari dua kabupaten bertetangga itu.

Bukhari mengatakan akibat kondisi jalan buruk mengakibatkan lalu lintas terhambat. Bahkan, beberapa mobil pernah terguling di jalan lintas itu.

Bukhari menyebutkan bukan hanya dirinya yang mengikhlaskan tanahnya menjadi bagian dari jalan tersebut. Ada beberapa warga yang menyerahkan tanahnya secara sukarela demi kelancaran pembangunan jalan.

“Kami berharap pengerjaan di segmen 1, 2 dan 3 segera selesai agar kami bisa menikmati akses jalan yang bagus,” kata Bukhari.

Menanggapi hal itu, Robby mengatakan Pemerintah Aceh mengapresiasi atas dukungan warga Lokop Serba Jadi. Robi memastikan proses pengerjaan berjalan dengan baik sehimngga jalan yang baik bisa segera dinikmati masyarakat.

“Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk memastikan pembangunan berjalan lancar, serta mencari solusi jika ada masalah yang timbul selama proses pengerjaan berjalan,” kata Robby.

Robby mengatakan terkait pengerjaan jalan Peureulak Lokop Batas Gayo Lues segmen 2, Batas Gayo Lues Aceh Timur, hingga saat ini pekerjaan yang telah dimulai sejak tanggal 24 April itu, progres fisik sudah mencapai 0,617, terjadi deviasi minus sebesar 0,73 persen.

“Menurut keterangan rekanan, ada beberapa alat produksi yang belum dimobilisasi ke lokasi. Jika alat-alat ini tiba, maka pengerjaan bisa dipacu dan akan berjalan sesuai target,” kata Robby.

Di lokasi itu, sudah tersedia material sebanyak 17 ribu meter kubik dari rencana 35 ribu meter kubik untuk kebutuhan pengerjaan tahun 2021. Sementara itu, saat meninjau lokasi pengerjaan peningkatan Jalan Batas Aceh Timur Pining Blang Keujeuren, Robby kembali mendapat laporan keberadaan tiang listrik milik PT PLN yang berada di bahu jalan.

“Sama seperti di Aceh Tamiang, di lokasi pengerjaan jalan ini, rekanan juga terkendala dengan keberadaan 21 tiang listrik di bahu jalan. Kami sudah menyarankan agar rekanan segera menghubungi pihak terkait agar tiang, PLN bisa segera direlokasi dan proses pengerjaan jalan bisa berjalan sesuai target,” kata Robby.

Pembangunan jalan ini dilakukan dengan skema tahun jamak. Dimulai sejak 2020 dan dijadwalkan selesai pada 23 Desember 2023.