Maulid dan Alam Semesta

Ilustrasi. earth.com
Ilustrasi. earth.com

ALLAH SWT membimbing hamba-hambanya. Bahkan di saat mereka terbiasa mengikuti hawa nafsu dan lalai. Saat mereka lalai, maka urusan akhlak pun mulai ditinggalkan. Saat itulah masyarakat, keluarga, teman, dan kerabat, wajib menegur mereka.

Syekh Mutawalli Sya’rawi, dalam kajian tafsir, menyampaikan bahwa manusia bisa bertobat ketika hati nurani menegurnya. Namun hati nurani tidak bisa terus menerus menegurnya dalam jangka waktu yang lama. 

Maka, pada saat itu, tanggung jawab masyarakat dan orang sekitar untuk menegur serta membawanya kembali kepada jalan yang benar. Lantas, bagaimana jika masyarakat juga sama rusaknya?

Jika saat itu terjadi, maka langit bakal terlibat untuk menghadirkan jalan baru. Jalan baru itu muncul lewat utusan baru. Maka diutuslah Rasulullah Muhammad saw. Dia datang dengan risalah baru yang membimbing kembali manusia kepada Allah SWT.

Rasulullah Muhammad saw juga diutus Allah untuk mengubah berbagai hal yang tidak sesuai dengan tuntunan antara manusia dan alam semesta. Rasulullah hadir untuk menyelaraskan dan mengharmoniskan kembali antara hubungan manusia dan alam semesta. Sebagaimana allah berfirman dalan kitab suci Alquran, “aku tidak mengutus engkau melainkan sebagai rahmat (pembawa kedamaian) bagi alam semesta.”

Rasulullah saw datang untuk mengembalikan keharmonisan itu. Yang berarti alam semesta dan benda-bendanya, tumbuh-tumbuhan, dan binatan-binatang, semuanya tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Namun ketaatan dan tidak ketaatan hanya muncul dari manusia.

Allah juga berfirman, “apakah kamu tidak mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan bintang dan gunung, pohon-pohonan, dan bianatang-binatang. Semua makhluk itu tunduk dan patuh terhadap Allah, tanpa terkecuali semuanya menyembah Allah akan tetapi ketika menyangkut manusia, tidak ada keselarasan antara mereka dan alam semesta.”

Manusia seharusnya selaras dengan seluruh alam semesta dan taat kepada Allah. Seperti halnya alam semesta. Saat manusia tidak taat, maka muncullah konflik dengan penduduk semesta yang lain. Ketika itu datanglah penyakit dan bencana.

Nabi Muhammad saw ditugaskan Allah untuk keharmonisan dan kedamaian antara manusia dan alam semesta. Alam semesta berbahagia saat Muhammad lahir. Semesta menyambutnya. 

Jadi ketika kita diberitahu bahwa kelahirann Muhammad berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di alam semesta, kita seharusnya bisa berubah menjadi lebih baik, lebih berakhlak. 

Seorang hamba seharusnya bersyukur karena Allah mengirimkan Muhammad untuk memberikan cahaya. Walau banyak dari kita masih melenceng dan lebih banyak menebar kerusakan ketimbang keselamatan. 

| Penulis adalah santri dan pengajar.