Melihat Hutan Kota Tibang, Lokasi Wisata Asri di Pinggiran Banda Aceh 

Suasana di salah satu sudut Hutan Kota Tibang, Banda Aceh. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.
Suasana di salah satu sudut Hutan Kota Tibang, Banda Aceh. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.

Suasana asri jauh dari debu serta polusi, suara burung saling sahut menyahut, suara para bocah nyaring terdengar dengan puluhan pertanyaan. “Buk ini tanaman apa, Buk, pohon ini kenapa besar sekali,” begitu seru para anak-anak dari sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) saat mereka berkunjung ke Hutan Kota Tibang.


Hutan kota Tibang memiliki luas lebih kurang sekitar 6 hektar merupakan aset pemerintah Kota Banda Aceh, pembangunan hutan Kota Tibang berasal dari Almarhum Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin. Lokasi ini diharapkan menjadi wisata kawasan pesisir Gampong Tibang Kecamatan Syiah Kuala.

Saat pandemi Covid-19, kawasan yang sering dikunjungi baik oleh masyarakat Banda Aceh bahkan internasional ini tutup total. Padahal sebelumnya tidak sedikit dari wisatawan yang membawa serta seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak yang ikut menikmati sejuknya hutan.

Suasana di salah satu sudut Hutan Kota Tibang, Banda Aceh. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.

“Dulu kalau pulang kuliah sering mampir, namun sejak pandemi, tiba-tiba ditutup. Setelah menahun lamanya baru datang lagi. Sudah dibuka oleh pengurus, memang rencana pemko juga akan buka dalam waktu dekat, katanya dari pemko akan buka mulai hari ini, ini upaya yang bagus sebab sayang juga kalau gak bisa kita nikmati,” jelas Annisa salah satu pengunjung kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa 17 Januari 2023.

Hutan Kota Tibang dilengkapi beragam fasilitas, wajar saja kawasan ini sangat ditunggu oleh masyarakat untuk dibuka kembali. Di dalam hutan tersebut ada fasilitas seperti tempat bermain anak (playground) dan ruang bermain yang telah bersertifikasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia.

Tempat bermain anak-anak di Hutan Kota Tibang. Foto: Helena/RMOLAceh.

Tidak ada pungutan biaya bagi pengunjung, Pemko Banda Aceh  menyediakan semua fasilitas secara gratis bagi peserta yang ingin berkunjung. Lokasi ini juga sering dijadikan tempat olahraga sebab di sana Pemko telah membangun jogging track sepanjang kurang lebih 500 meter, warga dengan mudah dapat berlari-lari kecil atau sekedar olahraga ringan.

Saat akan kawasan hutan Kota Tibang, wisatawan akan melewati sebuah jembatan kecil yang dikelilingi air. Jembatan mungil tersebut terlihat indah dan bisa dijadikan tempat berfoto ria. Pengunjung juga akan merasa aman berlama-lama di kawasan ini.

Masuk sedikit lagi ke dalamnya, mata pengunjung akan dibuat lalai dengan ragam jenis tanaman, kawasan itu begitu teduh sebab begitu banyak pepohonan rimbun. Melangkah lebih ke bagian dalam, kita akan melewati jembatan tajuk yang tingginya mencapai 25 meter. Dari atas jembatan itu, pengunjung bisa melihat secara leluasa bentangan pohon dan keanekaragaman hayati lainnya.

Berjalan lagi, terdapat sebuah jembatan yang dikelilingi oleh rawa bakau. Dari atas jembatan tersebut, pengunjung kembali bisa berswafoto.

Tanaman Bakau (Mangrove) di Hutan Kota Tibang. Foto: Helena/RMOLAceh.

Nurbaiti, salah satu penjaga Hutan Kota Banda Aceh mengatakan, Hutan kota telah ditumbuhi kurang lebih 5000 batang pohon. Setidaknya ada 150 jenis pohon tumbuh di lokasi ini. Beberapa jenis pohon yang tumbuh diantaranya Cemara Laut, Waru, Ketapang, Glumpang, hingga kelapa. Ribuan pohon yang ada di hutan ini mampu memproduksi oksigen hingga 37 ton per harinya.

“Layaknya paru-paru Kota Banda Aceh, oksigen diproduksi dari sini, selama pandemi kami merawat pepohonan dengan sepenuh hati. Sedih rasanya setiap nyapu sepi tanpa pengunjung, tapi ini akan dibuka kembali,” ujarnya yang juga warga asli Tibang.

Bukan hanya itu, Nurbaiti menyebutkan ribuan pohon terus tumbuh, hutan ini mampu menyerap karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, keberadaannya sangat dibutuhkan apalagi bagi Kota demi mengantisipasi pemanasan global.

Akses Menuju lokasi

Akses jalan menuju Hutan Kota Tibang sangat mudah. Hutan buatan seluas enam hektare yang diresmikan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2010 tersebut, dapat diakses dari jalan utama Kota Banda Aceh ke arah Krueng Raya. 

Sebelum melewati jembatan Alue Naga, lokasi Hutan Kota Tibang ini berada tepat di samping Kampus Ubudiyah, hanya sekitar 55 meter saja dari jalan besar.

Pengembangan Hutan Kota Tibang 

Pemko Banda Aceh berencana akan menata kembali Hutan Kota Tibang. Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengatakan komitmennya untuk melestarikan dan mengembangkan Hutan Kota Tibang. 

"Keberadaan Hutan Kota Tibang seluas tujuh hektare persegi itu sangat penting sebagai "paru-paru" kota hingga destinasi wisata edukasi dan alternatif," ujar Bakri Siddiq saat meninjau areal hutan pada Jum’at, 13 Januari 2023 lalu.

Menurut Bakri, Hutan kota tersebut memang sempat ditutup selama pandemi Covid-19, namun dalam waktu dekat akan segera dibuka kembali. Saat ini pihaknya sedang berbenah untuk menyambut pengunjung. 

Anak - anak dari sebuah TK didampingi gurunya sedang menikmati asrinya Hutan Kota Tibang. Foto: Helena/RMOLAceh.

Menurutnya, di samping sebagai penyuplai oksigen terbesar bagi warga kota, Hutan Kota Tibang juga menjadi tempat wisata pendidikan, tempat riset, dan bahkan pernah dipakai untuk sekolah alam.

Pemko Banda Aceh kata Bakri akan terus memelihara dan mengembangkan sejumlah sarana dan pra sarana di lokasi tersebut. Pengelola juga akan menambah flora-faunanya untuk lebih menarik minat wisatawan dan mendukung pelajar dan mahasiswa dalam penelitian.