Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.
- Premiere Oil Temukan Ladang Migas Baru di Laut Aceh
- Setelah Facebook dan YouTube, Twitter Bersedia Tunduk UU Medsos Turki
- Aktivitas Pelayaran Diminta Waspadai Gelombang Tinggi
Baca Juga
"Pemukiman, rumah, gedung, gubuk-gubuk dan juga harus selalu dipantau. Terutama yang menggunakan pengapian untuk penghangat atau mengusir nyamuk," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad, Jumat, 18 Juni 2021.
Zakaria mengatakan BMKG memprediksi wilayah Aceh juga masih berpotensi hujan ringan atau hujan sedang tidak merata dua sampai tiga hari ke depan. Hal ini disebabkan oleh belokan angin dan suplai uap air yang signifikan dari Samudera Hindia ke Indonesia bagian barat.
"Walapun demikian hujan yang jatuh di wilayah kita tidak signifikan, ini karna wilayah Aceh secara umum sudah memasuki musim kemarau," kata Zakaria.
Sementara keadaan cuaca, kata Zakaria, yang perlu diperhatikan adalah tinggi gelombang laut. Sepanjang Juni hingga awal September, setiap tahun, di perairan Aceh terjadi perubahan arah dan kecepatan angin.
Perubahan arah dan kecepatan angin dari angin timuran ke angin barat dengan kecepatan maksimum antara 20 sampai 40 kilometer per jam. Bahkan Zakaria memperkirakan kecepatan angin dapat mencapai 69 kilometer per jam.
- Perusahaan Cina Uji Coba Taksi Terbang Listrik XPeng X2 di Dubai
- Canon Hadirkan Kamera Dua Lensa
- Tesla Perkenalkan Robot Optimus Gen-2, Siap Gantikan Tugas Manusia