Menjelang Pemilu 2024, Pers Diminta Dinginkan Suasana

Ahmad Doli Kurnia (tengah). Foto: ist.
Ahmad Doli Kurnia (tengah). Foto: ist.

Ketua Dewan Pers, Profesor Azyumardi Azra, pers harus berada di garda terdepan untuk menjaga, memelihara dan menguatkan kohesifitas sosial dalam masyarakat. Untuk itu, dalam pemberitaan, pers harus menghindari penayangan isu terkait konflik sosial yang ada dalam masyarakat.


“Pers harus menjaga, memelihara dan menguatkan kohesifitas sosial dalam masyarakat dengan menghindari pemberitaan terkait konflik sosial yang ada dalam masyarakat,” kata Azyumardi dalam diskusi yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) bertajuk "Tantangan Pers Nasional di Tahun Politik Menuju Pemilu 2024", kemarin.

Selain itu, kata Azyumardi, pers juga harus  mengajak tokoh masyarakat dan tokoh politik untuk menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak mempertajam perbedaan politik yang memicu konflik ditengah-tengah masyarakat.

Narasumber lain, Ahmad Doli Kurnia, Ketua Komisi II DPR RI, mengatakan Pemilu 2024 merupakan pemilu yang sama sekali berbeda dengan pemilu sebelumnya. Pemilu kali ini kompleks dan rumit.

"Salah satu dampak kerumitannya yaitu penunjukkan PJ Kepala daerah,” kata Doli.

Menurutnya pers harus menjadi pilar Demokrasi yang mempersatukan. Sehingga demokrasi kita bukan hanya sekedar prosedur, tapi juga demokrasi yang substantif menuju kesejahteraan rakyat.

Doli juga menyampaikan bahwa peran penting lainnya yaitu media sebagai sarana edukasi, dengan cara menyajikan informasi-informasi yang bersifat kohesif alias tidak memecah belah.