Menyantap Kuah Belangong, Menu Wajib saat Maulid di Aceh

Kuah Beulangong sedang dimasak. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.
Kuah Beulangong sedang dimasak. Foto: Helena Sari/RMOLAceh.

PULUHAN suara masyarakat menggema di masjid usai subuh untuk berkumpul bersama, sebagian menyiapkan daging sapi, sebagiannya lagi sibuk dengan potong-potong nangka, terlihat pula sebagiannya menyiapkan bumbu-bumbu. Dari kejauhan terlihat pula beberapa pemuda menyiapkan kayu dan belanga besar hitam.

Kegiatan seperti ini akan ditemui pada saat perayaan maulid nabi Muhammad SAW, masyarakat akan sangat antusias menyambut dengan kenduri. Sebab maulid nabi merupakan hari raya besar bagi umat muslim diseluruh dunia, begitu pula di Aceh. 

Pada perayaan maulid, selain zikir yang akan menjadi pusat perhatian adalah pada makanan. Biasanya masyarakat di suatu Desa akan menyiapkan menu wajib untuk menyambut para tamu undangan dari Desa lain.

Masyarakat Aceh  sangat kental dengan tradisi “peumulia jamee”, dalam tradisinya mereka akan menyambut tamu dengan menyajikan kuah beulangong. Kuah Beulangong ialah gulai kari khas Aceh yang dimasak dalam kuali besar, terdiri dari daging dan nangka muda yang menjadi pelengkapnya.

“Biasanya memang kami sajikan untuk menyambut perayaan maulid nabi Muhammad SAW, kita buat kenduri besar untuk menyambut lahirnya panglima alam,” ujar Mukhlis, salah satu warga di Desa Lamseupeung kepada Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu, 10 Desember 2022. 

Uniknya, pada pembuatan kuah beulangong ini kita tidak akan menjumpai para ibu-ibu yang memasak, gulai ini akan dimasak langsung oleh kaum laki-laki.

Hal ini tidak perlu diherankan sebab, proses memasak kuah beulangong menggunakan belanga besar sehingga membutuhkan kekuatan yang besar pula. Selain itu pada proses pengadukan agar gulai matang sempurna juga membutuhkan tenaga ekstra.

Biasanya pada perayaan maulid ibu-ibu akan menunggu di rumah sembari menyiapkan menu-menu pendukung seperti ayam, rendang, atau sayuran ringan lainnya.

Saat kuah beulangong sudah matang akan dibawa pulang kerumah untuk disantap bersama keluarga. Lalu sebagian akan dihidangkan kepada tamu undangan.

Kuah beulangong terdiri dari bahan utama daging kambing atau sapi yang sudah dipotong ukuran dadu kecil-kecil, kemudian ditambahkan nangka muda atau ada pula yang melengkapinya dengan pisang kepok sesuai dengan kesepakatan antar warga di setiap daerah.

Untuk bumbu yang digunakan juga beragam, mulai dari rempah-rempah hingga bumbu segar lainnya seperti kelapa gongseng, kelapa giling, cabe kering, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, kemiri, lengkuas, ketumbar yang sudah digongseng dan semua bahan tersebut akan dihaluskan menjadi satu.

Setelah semua daging dicuci dan dikeringkan, lalu dimasukkan dalam belanga besar, lalu bumbu yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam belanga dan diaduk menggunakan tangan agar tercampur merata.

Setelah semua bumbu tercampur maka proses memasak akan dimulai. Sebagian mengaduk, sebagian menambahkan rempah-rempah seperti daun kari dan penambahan garam. 

Sembari menunggu kuah matang, sebagian ada yang merokok dan mengabadikan momen, ada pula yang sibuk dengan kayu-kayu agar api tetap menyala agar matang sempurna.

Dan saat daging hampir matang, nangka muda akan dimasukkan ke dalam belanga. Nangka sengaja dimasukkan diakhir sebab memiliki proses matang yang berbeda dengan daging. 

Bagi yang berkeinginan mencicipi kuah beulangong, namun susah ditemukan di luar daerah tak perlu khawatir. Berikut ini cara memasaknya. 

Untuk bahan, daging sapi atau kambing segar secukupnya, lalu dipotong dadu. Lalu, bisa juga dicampur dengan setengah kilogram tulang daging, limpa, dan babat secukupnya.

Untuk melengkapi anda cukup menambahkan nangka muda atau pisang, jangan lupa siapkan bumbu bawang merah yang sudah diiris tipis sebanyak tiga suing.

Untuk menimbulkan aroma siapkan dua batang serai yang dimemarkan, dua tangkai daun kari atau dalam Bahasa Aceh dikenal daun temurui, tiga butir kapulaga, lima biji cengkeh, empat cm kayu manis, tigi biji bunga lawing, 3 sentimeter lengkuas yang sudah digeprek, air putih secukupnya, dan jangan lupa kelapa gongseng sebanyak 6 sendok makan.

Pelezat cita rasa kuah beulangong, anda memerlukan cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, kelapa parut, asam sunti, jahe, ketumbar, kemiri, dan jintan disesuaikan dengan selera masing-masing.

Cara memasak, pertama potong dan cuci daging, siapkan kuali lalu masukkan daging dalam kuali, haluskan semua bumbu lalu aduk rata, kemudian lumuri daging dengan kelapa gongseng an kelapa parut, masukkan rempah-rempah, lalu hidupkan api.

Tunggu beberapa menit, apabila daging belum cukup empuk, tambahkan air secukupnya untuk mematangkan daging, masak terus menerus hingga daging matang, koreksi rasa, bila dirasa kurang garam atau bumbu lainnya anda bisa menambahkan sesuai selera, matikan api kemudian kuah beulangong siap disajikan untuk disantap dengan keluarga.