Meski Cuaca Buruk, Nelayan di Aceh Nekat Melaut

 Sejumlah Kapal nelayan terlihat sedang bersandar di PPS Lampulo Banda Aceh. Foto: RMOLAceh.
Sejumlah Kapal nelayan terlihat sedang bersandar di PPS Lampulo Banda Aceh. Foto: RMOLAceh.

Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, menyebutkan nelayan di Aceh tetap melaut meski cuaca buruk. Mereka terpaksa melakukan itu agar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


"Mau tidak mau tetap pergi dengan kondisi apapun. Tetap jalan yang penting mereka bisa makan," kata Miftach kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 19 Desember 2022.

Walaupun cuaca buruk, kata Miftach, harga ikan tetap belum mengalami kenaikan. Karena daya jelajah nelayan tidak jauh dari pesisir pantai.

Menurut Miftach, kondisi cuaca tak berpengaruh apapun dengan harga ikan. Namun yang paling berpengaruh ketika hasil tangkapan lebih banyak, harganya murah.

“Begitu juga berkurang, harga akan mahal,” kata dia. “Harganya fluktuatif.”

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh memprakirakan bahwa cuaca buruk akan terjadi di sejumlah wilayah di Aceh. Cuaca buruk diprediksi akan berlangsung sampai akhir tahun bahkan pertengahan Januari 2023. 

"Kalau kita lihat dinamika atmosfer yang berpengaruh ke cuaca khususnya di Aceh, dan ini akan berlangsung sampai akhir Desember bahkan awal tahun sampai pertengahan Januari," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 19 Desember 2022. 

Zakaria menjelaskan, cuaca buruk tersebut disebabkan oleh belokan maupun konvergensi angin dan adanya anomali suhu di permukaan laut. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penambahan uap air di atmosfer, sehingga terbentuknya, sejumlah awan konvektif yang menimbulkan terjadinya hujan.

"Hal ini biasa terjadi dan sangat wajar apalagi di musim penghujan seperti ini," ujar Zakaria. 

Menurut Zakaria, wilayah yang menjadi sorotan hujan lebat akan terjadi di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireueun. Selanjutnya, Pidie Jaya, Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Aceh Selatan. 

Kondisi yang sama juga diprediksi akan terjadi di Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh besar dan Sabang. Sedangkan untuk wilayah Banda Aceh berpotensi hujan lebat sedang menuju tinggi. 

"Hujannya merata hampir di semua wilayah," kata Zakaria. 

Selain menimbulkan hujan lebat, kondisi tersebut kata Zakaria juga akan disertai dengan angin kencang, kilat hingga petir. Hujan lebat harus diwaspadai karena bisa menimbulkan longsor dan banjir di wilayah pegunungan, maupun yang berdekatan dengan bantaran sungai.

"Karena kita lihat topografi Aceh sangat beragam potensi terjadi longsor dan banjir serta banjir genangan di perkotaan," ujarnya. 

Waspada Gelombang Tinggi

Selain hujan dan Angin kencang, BMKG juga mengimbau masyarakat, khususnya untuk mewaspadai tingginya gelombang laut dalam waktu tiga hari ke depan.

"Tetap juga harus waspada dengan tinggi gelombang apalagi dengan cuaca buruk saat ini," ujarnya. 

Khusus di perairan utara Sabang, bagian selat Malaka bagian Utara dan Samudera Hindia Barat, ketinggian gelombang mulai dari 2,50 meter sampai empat meter.

Sementara ketinggian gelombang laut di  perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan Lhokseumawe, Perairan Barat Aceh dan Perairan Meulaboh - Kepulauan Simeuleu sekitarnya 0,50 meter hingga 2,50 meter.