Meurasa, Bumbu Lokal Aceh di Etalase Supermarket Luar Negeri

Tujuh produk bumbu kering merek Meurasa yang diproduksi oleh UMKM di Banda Aceh. Foto: ist.
Tujuh produk bumbu kering merek Meurasa yang diproduksi oleh UMKM di Banda Aceh. Foto: ist.

Keyakinan Edi Sandra dan Darfina bahwa cita rasa masakan Aceh akan diterima secara luas oleh pasar mulai terbukti. Pada 2016, pasangan suami isti ini mulai membuat produk bumbu masakan khas Aceh dalam kemasan yang saat ini mulai dijajakan hingga ke luar negeri.


“Kami menamai produk ini Meurasa,” kata Edi kepada Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 7 Oktober 2021.

Produk bumbu masak Meurasa ini diproduksi di Gampong (desa) Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Sejak lama, kata Edi, dia dan istrinya meyakini bumbu khas makanan Aceh akan diterima oleh masyarakat di luar Aceh.

Produk ini juga menjawab kebutuhan masyarakat Aceh yang merantau untuk tetap merasakan masakan khas kampung halaman. Bumbu masak ini, kata Edi, dapat disimpan dalam waktu lama dan mudah disajikan.

Meurasa dijual dalam tujuh macam bumbu masak khas Aceh. Seperti bumbu mie Aceh, masak merah, kari Aceh, masak puteh, gulai Aceh, ayam tangkap, dan nasi goreng Aceh. Seluruh bumbu ini merupakan bumbu kering yang mendapatkan label halal dari Majelis Permusyawaratan Ulama. 

Seperti produk makanan lain, di bagian belakang kemasan, Meurasa dilengkapi dengan cara penyajian. Saat ini, bumbu Meurasa dikirim ke sejumlah provinsi di Indonesia, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Lampung.

Edi dan Darfina, selaku pemegang merek Meurasa, juga mengirimkan produk mereka ke Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Korea, Hongkong, Arab Saudi, Turki, Perancis, Amerika, Australia, dan Inggris. 

“Kami sempat terpengaruh di masa-masa awal pandemi Covid-19. Saat itu, harga bahan baku melonjak. Tapi saat ini semua mulai normal,” kata Edi.

Edi mengatakan produk bumbu jadi ini dibeli secara online. Pembeli biasanya memesan lewat aplikasi instagram atau facebook. Namun mereka juga memiliki sejumlah reseller yang dinilai Edi menjadi ujung tombak pemasaran produk mereka. 

Darfina menambahkan, saat ini mereka tengah mengikuti kegiatan Inovasi Food Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Dia berharap masyarakat memberikan dukungan kepada produk bumbu masak yang mereka produksi tersebut.

Laporan Fauzan